Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Tulungagung Sediakan 47 Gedung SD untuk Isolasi Pekerja Migran yang Pulang Kampung

Kompas.com - 15/04/2020, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah menyiapkan 47 gedung SD untuk isolasi pemudik dari luar negeri yang pulang kampung saat pandemi corona.

Kabupaten Tulungagung adalah salah satu pengirim buruh migran terbesar di Jawa Timur.

Tercatat ada sekitar 27.000 warga Tulungagung yang bekerja di berbagai negara seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong, dan Korea Selatan.

Baca juga: Pasien Positif Corona Pertama di Trenggalek, Bupati: Sebelumnya Tercatat di Tulungagung

Diperkirakan gelombang kepulangan para pekerja migran ini akan meninggkat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung, Sukaji, Selasa (14/4/2020).

Menurut Sukaji sejumlah desa di Kabupaten Tulungagung telah menyiapkan ruang isolasi untuk tenaga migran yang pulang dari luar negeri.

Salah satu ruang isolasi yang digunakan adalah gedung SD.

Baca juga: Di Tulungagung, Pasien Positif Covid-19 Bertambah 5 Orang, Salah Satunya Calon Petugas Haji

“Inisiatif dari Pemdes sangat bagus, artinya mereka lebih tanggap dengan kemungkinan yang akan terjadi,” kata Sukaji.

“Tidak masalah jika difungsikan sejak awal, terserah kebijakan masing-masing Pemdes. Semua demi kebaikan bersama,” sambung Sukaji.

Ia mengatakan pada pekerja migran yang pulang berpotensi menularkan virus corona.

Karena itu, kewajiban isolasi mandiri di rumah juga berpotensi menularkan ke anggota keluarga.

Baca juga: Wabah Corona, Pemandu Lagu Warkop Karaoke di Tulungagung Masih Layani Pelanggan

Pilihan untuk memisahkan tempat isolasi dari keluarga dianggap lebih aman, dan meminimalisasi potensi penularan.

“Syukur-syukur jika pekerja migrannya punya kesadaran, mau mengisolasi diri di tempat ini selama 14 hari ke depan,” ujar Sukaji.

Ia berharap warga menjadi pengawas para pekerja migran yang pulang kampung. Para pekerja migran juga harus benar-benar melakukan isolasi selama 14 hari masa inkubasi.

Baca juga: Gebrak Mobil Bupati Tulungagung, Pria Ini Marah dan Teriak bahwa Anaknya Tak Bisa Makan

Jika menemukan pekerja migran yang nakal mengabaikan kewajiban isolasi mandiri, Sukaji berharap warga melaporkannya.

“Pelaporan bisa ke desa, bisa lewat camat, bisa juga lewat Babinsa dan Babinkamtibmas di masing-masing desa,” paparnya.

Para pekerja migran yang mengabaikan kewajiban isolasi, maka akan dibawa paksa ke tempat isolasi dan diwajibkan tinggal di sana selama 14 hari.

Baca juga: Tragedi Balap Liar Tulungagung, 2 Penonton Tewas Tertabrak, Sorak-sorai Berganti Jeritan Ngeri

Dengan cara ini diharapkan ledakan kepulangan tenaga kerja migran dari luar negeri tidak menjadi ancaman penularan virus corona.

Sukaji mengatakan Pemdes Des bisa menggunakan dana desa untuk operasional isolasi di desa. Jika dana tersebut masih tidak mencukupi, Pemkab akan membantu lewat APBD.

“Selama di tempat isolasi, pekerja migran ini akan diawasi petugas medis dari Dinas Kesehatan. Setiap hari kesehatannya akan dipantau,” pungkas Sukaji.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul TKI yang Menolak Isolasi Mandiri di Tulungagung Akan Dipaksa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com