Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test Jamaah Tabligh Asal Bangladesh Reaktif, Sempat Keliling Masjid dan Pesantren di Pandeglang

Kompas.com - 15/04/2020, 12:10 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Dua dari lima jamaah tabligh yang merupakan Warga Negara  Asing (WNA) asal Bangladesh dinyatakan reaktif setelah dilakukan rapid test.

Juri Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pandeglang Achmad Sulaeman mengatakan, mereka sebelumnya dilaporkan mengunjungi masjid dan pesantren di dua kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

"Jamaah tabligh, biasa keliling masjid, tapi memang momennya sedang tidak pas, saat seperti ini. Sudah kita pantau kegiatannya di satu masjid di (Kecamatan) Menes," kata Sulaeman dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Warga Gorontalo yang Ikut Pertemuan Jemaah Tabligh di Gowa Diisolasi

 

Sulaeman mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari warga dan Tim Gugus Covid-19 Kecamatan Menes mengenai keberadaan lima WNA ini sekitar tanggal 8 April.

Mereka berada di salah satu masjid dan bertemu dengan sejumlah orang di antaranya para santri.

Namun saat akan dilakukan rapid test, mereka sudah berpindah ke salah satu pesantren di Kecamatan Majasari.

"Kita lakukan rapid test di sana, hasilnya dua orang reaktif," kata dia.

Baca juga: Dua Kasus Pertama Positif Corona di Lombok Barat, Pasien Ikut Kegiatan Jemaah Tabligh di Gowa

Diisolasi di pondok pesantren

Lantaran ada yang reaktif, maka lima WNA tersebut langsung dilakukan isolasi di pondok pesantren tempat dilakukan rapid test.

Tidak boleh keluar dan dikunjungi. Mereka akan dipantau oleh petugas kesehatan hingga dilakukan pemeriksaan berikutnya.

Sulaeman mengatakan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pandeglang sudah melakukan tracing untuk mencari orang-orang yang pernah kontak dengan lima WNA tersebut.

"Sudah lakukan tracing, siapa saja yang mengantar mereka ke sini, mampir dimana saja. dari tracing ini total hampir 15 hingga 16 orang. Masuknya OTG, Orang Tanpa Gejala tapi pernah kontak, kemungkinan beresiko," kata Sulaeman.

Baca juga: Jamaah Tabligh Meninggal Positif Corona, Polisi Isolasi Masjid At-Taqwa Bengkulu

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Baca selanjutnya di : Setelah Rapid Test, Tes PCR Diperlukan untuk Pastikan Virus Corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com