Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncikari di Sidoarjo Kendalikan 600 PSK lewat Prostitusi Online, Tarif hingga Rp 25 Juta

Kompas.com - 15/04/2020, 12:03 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - LS (48), seorang ibu rumah tangga asal Sidoarjo, mengendalikan 600 pekerja seks komersial (PSK) dari berbagai kota di Indonesia melalui prostitusi online.

Dilansir dari Surya.co.id, LS sudah setahun mengeluti dunia prostitusi sejak bercerai dari suaminya.

Perempuan yang juga memiliki toko di kawasan Pasar Atom ini becerita bahwa dia kesulitan keuangan sejak bercerai dengan suaminya.

Ia pun mencoba-coba mengeluti dunia muncikari secara online.

Baca juga: 3 Muncikari Prostitusi Online di Surabaya Ditangkap, Mengaku Pasang Tarif hingga Rp 25 Juta

Dari rekannya, dia mencari perempuan untuk ditawarkan. Informasi tersebut kemudian diteruskan dari mulut ke mulut.

LS akan memberikan uang ke orang yang mencarikan perempuan jika sudah berhasil melayani tamu.

"Awalnya saya bingung mau cari uang darimana setelah cerai sama suami," kata LS.

"Cuma ada satu toko saja di Pasar Atom. Dari sana saya mulai coba-coba menggeluti dunia muncikari via online."

Baca juga: Bongkar Praktik Prostitusi Anak, Polisi Tangkap Pria Sedang Berhubungan Badan di Kamar

"Cari perempuannya ada yang dari teman terus diteruskan daro mulut ke mulut. Itu saya juga kasih uang ke orang yang mencarikan perempuan kalau memang sudah berhasil layani tamu," jelas LS.

Untuk melayani pelanggan, LS telah menyiapkan 600 foto perempuan dari berbagai macam profesi mulai dari pekerja kantor, mahasiswi, hingga SPG freelance.

Tarif yang dipatok mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 25 juta.

Ia menganku memiliki banyak teman di luar kota sehingga jumlah perempuan yang ditawarkan melalui prostitusi online mencapai 600 orang.

Baca juga: Polisi Bekuk Mucikari Prostitusi Terselubung di Karawang

"Kenalnya dari teman, yang ada di luar kota. Aku yang tawari mereka yang sudah memiliki anak buah," kata LS.

Ia sendiri mengaku tak menyangka dunia prostitusi online yang digelutinya banyak peminat. Jaringannya pun semakin meluas hingga Semarang, Bandung, dan Jakarta.

"Ya akhirnya punya teman di Semarang, Bandung dan Jakarta mau join. Ya sudah saya giliran cari pelanggan atau cari perempuan. Kalau ada pesanan di Surabaya dari Semarang, teman saya telepon saya suruh nyiapin. Begitu juga sebaliknya," jelas LS.

Baca juga: Terbongkar, Muncikari Prostitusi Online Jebak Korban Kerja di Karaoke, Gaji Rp 1,5 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com