Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Purbalingga Wajib Transit di Tempat Karantina Desa Selama 14 Hari Sebelum Pulang

Kompas.com - 15/04/2020, 11:54 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta seluruh desa di wilayahnya untuk menyediakan tempat karantina khusus bagi pemudik.

Tempat karantina desa tersebut digunakan untuk menampung pemudik atau orang dalam pemantauan (ODP) selama 14 hari sebelum benar-benar diizinkan pulang ke rumah.

Proses karantina pemudik dan ODP, kata Dyah, dapat dilakukan di aula kantor desa, poliklinik desa (PKD) maupun bangunan dinas yang lain.

Baca juga: Warga Tolak Gedung BTIKP Kalsel Jadi Tempat Karantina ODP Corona

Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang kemungkinan dibawa oleh para pemudik dari zona merah.

“Desa kami harap untuk menyiapkan ruang karantina tersendiri bagi pemudik, yang dilengkapi dengan fasilitas MCK yang memadai,” katanya saat memimpin rapat daring dengan para Camat dan Kepala Desa (Kades) se-Purbalingga, Selasa (14/4/2020).

Dyah mengungkapkan, segala biaya yang timbul untuk upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 dapat dialokasikan dari Dana Desa (DD).

Sejumlah pos kegiatan yang boleh dianggarkan antara lain, pembentukan posko gugus tugas, belanja disinfektan dan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Nilai indeks JPS nantinya akan disamakan sehingga tidak ada konflik di bawah. Sampai saat ini baru 150 desa yang sudah mengajukan pertanyaan pencairan dana desa. BUMDes juga bisa turut diberdayakan untuk ikut mendukung pencegahan Covid-19,” ungkapnya.

Stop stigma negatif

Soal maraknya penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di sejumlah tempat, Dyah mengimbau masyarakat untuk berhenti memberikan stigma negatif.

Kebijakan gelang identitas bagi ODP di Purbalingga tidak bertujuan agar penggunanya dilabeli negatif oleh masyarakat.

“Jangan ada stigma negatif terhadap pemakai gelang ODP, juga jangan ada stigma negatif ke tenaga medis yang menangani Covid-19, justru merekalah pahlawan kita sekarang,” tambahnya.

Baca juga: Hotel di Malang Tawarkan Paket Karantina Mandiri Selama Pandemi Corona

Dyah juga memohon maaf atas dinamika kebijakan pemerintah pusat terkait dengan JPS. Meski demikian, dia berpesan agar seluruh keluarga terdampak harus terdata dengan baik dan benar.

Seperti yang diketahui, hingga Rabu (15/4/ 2020) ada 6 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga.

Sebanyak 38 pasien dalam pengawasan (PDP) dinyatakan negatif dan 34 PDP masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

Terkait dengan status wabah Covid-19 ini, Kabupaten Purbalingga sudah menetapkan status bencana non alam dari Siaga Darurat ke Tanggap Darurat Covid-19.

Oleh karena itu, biaya perawatan pasien ditanggung pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com