Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Muara Tetaskan 15 Telur di Kebun Sawit Milik Warga di Agam

Kompas.com - 15/04/2020, 11:05 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Lima belas telur buaya muara (Crocodylus porosus) menetas setelah kurang lebih 90 hari dierami induknya di lokasi kebun sawit milik warga di Ujuang Labuang Nagari  atau Desa Tiku, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/4/2020).

Telur buaya tersebut diketahui menetas setelah tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam melalukan pemantauan.

"Berdasarkan hasil pemantauan diketahui jumlah anak buaya adalah 15 ekor yang  berada disekitar lokasi sarang eram buaya tersebut dan dijaga oleh induknya," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam, Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Nekat Cari Ikan di Wilayah Terlarang, Warga Agam Tewas Dimangsa Buaya

Menurut Ade, induknya nampak agresif melindungi anak-anaknya terhadap gangguan dan ancaman dari sekitarnya.

Petugas BKSDA yang sedang melakukan pemantauan anak-anaknya beberapa kali mendapatkan respon agresif dari induknya.

Saat ini, kata Ade, induk buaya secara alamiah telah membuat jalan menyerupai lorong yang mengarah ke rawa yang tempat habitatnya semula.

Buaya Muara (Crocodylus porosus) adalah satwa liar kelompok reptil yang dilindungi oleh peraturan perundangan.

Berdasarkan kebiasaan biologinya, jumlah telur buaya dapat mencapai 50 butir dengan masa eram 90-110 hari.

Baca juga: Buaya Muara Sepanjang 3 Meter Ditemukan Mati di Cilacap

Untuk memastikan bayi satwa dilindungi tersebut kembali ke rawa habitatnya semula, yang berjarak 100 meter dari lokasi sarang maka BKSDA akan melakukan pemantauan secara ketat dan intensif untuk beberapa hari ke depan.

"Kita sedang melakukan pemantau secara intensif dalam beberapa hari ke depan," jelas Ade.

Sebelumnya pada awal bulan Januari 2020 lalu, masyarakat setempat dihebohkan dengan adanya temuan sarang telur buaya yang dijaga oleh induknya.

Ini merupakan kejadian ketiga kalinya sejak tahun 2018 dan 2019 lalu dengan lokasi yang tidak berjauhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com