Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan, kurangnya laboratorium untuk melakukan PCR menyebabkan adanya antrean.
"Ada lonjakan kasus positif tinggi bukan berarti penambahan di hari itu banyak. Tetapi karena hasil lab-nya memang baru keluar di hari tersebut," kata dia.
Baca juga: Segera Terapkan PSBB, Ini Rekomendasi Komnas HAM untuk Jabar dan Banten
Rita mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga terus menelusuri orang dalam pemantauan (ODP) yang dibagi berdasarkan wilayah Puskesmas.
Untuk sementara, pemeriksaan ODP masih menggunakan rapid test.
Rita menjelaskan, setelah ODP ditanyatakan positif melalui rapid test, maka kemudian ODP akan ditindaklanjuti dengan tes swab menggunakan metode PCR.
Namun, jumlah rapid test juga dinilai masih kurang.
"Dengan 3.300 rapid test, tentunya masih kurang. Kami pun sudah menyampaikan ke pemerintah provinsi, kalau memang habis bisa diajukan kembali," kata Rita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.