Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2020, 09:18 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara mengingatkan bahwa kekhawatiran dan kepanikan yang berlebihan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan stres, cemas, gelisah, bahkan marah.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengendalikan atau membatasi informasi yang diterima.

"Jangan semua informasi diterima, cari yang sumbernya jelas supaya yang kita dapatkan adalah informasi-informasi yang tidak berlebihan,” kata dr  Dessy Mawar Zalia dalam videoconference di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut di kantor gubernur, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Kabar Baik, Semua Pasien Positif Corona di Kota Malang Dinyatakan Sembuh

Kemudian, apabila sudah mengalami cemas atau khawatir yang berlebihan, Dessy menganjurkan teknik relaksasi yaitu melatih pernapasan atau melakukan meditasi.

Bisa juga melakukan olahraga secara teratur seperti yoga. Batasi aktivitas untuk beberapa hari terakhir.

Namun apabila tetap mengalami cemas atau gelisah yang berlebihan, dianjurkan menghubungi orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dengan tetap menjaga jarak yaitu melalui telepon ataupun media sosial.

Stres, pikiran yang terganggu atau perasaan yang tidak nyaman bisa menimbulkan gejala-gejala fisik yang disebut dengan psikosomatik, seperti merasa lemas, mudah lelah ataupun badan terasa pegal, mual ataupun muntah.

Baca juga: Cerita Amin, Pasien Positif 01 Lampung Sembuh dari Corona: Hati yang Gembira adalah Obat yang Manjur...

Apabila gejala psikosomatik ini bertahan dan tidak bisa diatasi bisa mengakibatkan gangguan jiwa.

“Kita harus tetap selalu merasa nyaman dan menghilangkan pikiran-pikiran yang bisa mengganggu dan menyebabkan psikosomatik,” ucap Dessy.

 

Tips menjaga kesehatan jiwa

Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa pada saat ini dilontarkannya.

Mengenai cemas atau khawatir berlebihan, harus tetap berpikiran bahwasannya cemas atau khawatir yang berlebihan ini masih dalam batas normal.

Jangan panik dan carilah bantuan dengan berbicara kepada orang terdekat atau yang dipercayai.

Selama tinggal di rumah harus tetap menjaga pola hidup yang sehat. Tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidur yang cukup, selalu melakukan olahraga secara teratur ataupun melakukan aktivitas fisik.

Mungkin tiga sampai lima kali seminggu bersama keluarga. Masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi Sehatpedia yang dikelola oleh PDSKJI untuk berkonsultasi tentang Covid-19 dan mendapat pendampingan dari para profesional. 

“Silakan mendownload aplikasi Sehatpedia ini. Lalu nanti tinggal milih, masyarakat bisa konsultasi terkait dengan Covid-19. Kita akan lakukan pendampingan,” katanya.

Baca juga: Keluarga Pasung Pria Gangguan Jiwa 8 Tahun sampai Rantai Berkarat, Dibuka Paksa dengan Gergaji

Lindungi diri, dimulai dari diri sendiri keluarga

Setiap hari jumlah kasus Covid-19 di Sumut terus bertambah. Masyarakat diminta ikut memutus mata rantai penyebaran virus dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Provinsi Sumut dr Whiko Irwan mengatakan, setiap hari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien positif terus bertambah berdasarkan hasil data harian. 

"Ayo bersama menghentikan penyebaran virus dengan memutus rantai penularan dari diri sendiri dan keluarga. Jangan pernah bosan melindungi diri dan keluarga, dengan begitu telah membantu pemerintah menuntaskan pandemi wabah ini," kata Whiko. 

Update data Covid-19 pada Selasa (14/4/2020) petang di Sumut, PDP sebanyak 101 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 2.421 orang.

Positif Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 76 orang dan positif Covid-19 dengan metode Rapid Test sebanyak 24 orang.

Meninggal dunia sebanyak sembilan orang, dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 11 orang.

"Pasien suspect yang dirawat di 25 rumah sakit di Sumut sebanyak 168 orang. Paling banyak dirawat di RS GL Tobing sebanyak 30-an pasien, menyusul RS Columbia dan Bunda Thamrin Medan sebanyak 20-an orang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com