Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Tutup di Tengah Wabah Covid-19, Karyawan Toko Alat Mebel di Makassar Adu Mulut dengan Satpol PP

Kompas.com - 15/04/2020, 06:51 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Puluhan karyawan dan manajemen sebuah toko furnitur memilih tetap beroperasi saat hendak ditutup di tengah pandemi Covid-19 oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar, di Jalan Pengayoman, Kecamatan Panakkukang, Selasa (14/4/2020).

Kasatpol PP Makassar Iman Hud mengatakan manajemen toko tersebut menolak imbauan pemerintah untuk hanya beroperasi dari 08.00 Wita hingga 12.00 Wita dengan memprovokasi karyawan toko dengan petugas Satpol PP.

Padahal, kata Iman, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perdagangan Kota Makassar sudah mengeluarkan imbauan Nomor 800/0582/Disdag/VI/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Khusus untuk Pelaku Usaha terhadap Resiko Penularan virus corona Covid-19 Tanggal 2 April 2020.

"Menolak jam operasional memprovakasi karyawan dengan Satpol. Kami harap dinas perdagangan Kota Makassar dapat mengantisipasi hal ini," kata Iman, Selasa (14/4/2020) malam.

Baca juga: Usai 26 ABK Positif Covid-19, KM Lambelu Disandarkan di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Adu mulut pun terjadi tak dapat terhindarkan antara petugas Satpol dengan manajemen dan karyawan toko. Peristiwa ini juga terekam dalam video yang beredar luas di dunia maya.

Lantaran manajemen toko tak ingin mengalah, Iman pun menarik pasukannya untuk kembali dari toko itu.

"Kalau saya tidak berpikir rasional bisa bentrok tapi saya pikir untuk apa Satpol berhadapan dengan karyawan. Pengusahanya dong yang harus patuh pada aturan pemerintah," ujar Iman.

Iman mengatakan, imbauan jam operasional tertentu yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan Kota Makassar untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan cepat dan tuntas.

Baca juga: Kota Makassar Ajukan PSBB, Situasi Dianggap Sudah Mendesak

Dia pun menyayangkan sikap manajemen toko yang mengabaikan imbauan pemerintah tersebut.

"Kita menegakkan aturan bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan masyarakat luas," kata Iman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com