Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Makamkan Jenazah Covid-19 yang Telantar, Bripka Yerry: Ada Rasa Takut

Kompas.com - 14/04/2020, 16:47 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com  - Kanit Reskrim Polsek Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Bripka Yerry Tumundo (sebelumnya ditulis Jerry-red), salah satu orang yang mengangkat peti jenazah Covid-19 dari mobil ambulans dan ikut menguburkan.

Yerry mengatakan, aksi kemanusian yang dilakukannya karena hatinya tergerak.

"Saya tergerak hati mengangkat peti jenazah, karena saat itu jenazah positif Covid-19 sudah terlantar kurang lebih dua jam di dalam mobil ambulans yang berada di lokasi pekuburan," katanya saat diwawancara di kediamannya di Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, Selasa (14/4/2020) siang.

Baca juga: Kisah Bripka Jerry Pakai APD Makamkan Jenazah Pasien Positif Covid-19 yang Sempat Ditolak

Yerry menceritakan, saat di lokasi pekuburan, Dinas Kesehatan sudah menyiapkan alat pelindung diri (APD).

Namun, tidak ada orang yang mau memakai APD tersebut untuk membantu menguburkan jenazah.

"Karena jenazah ini satu jemaat dengan saya di GMIM Efrata Kapataran, Wusa, maka tergerak batin saya dan spontan langsung menyatakan diri siap menjadi salah satu yang menggunakan APD untuk menurunkan peti jenazah. Karena udah molor sekitar dua jam di dalam mobil ambulans," ungkapnya.

Saat menyatakan diri siap, jelas perasaan takut ada. Perasaan takut timbul saat dirinya akan pakai APD.

"Di situ saya merasa was-was dan takut," ujarnya.

Kemudian, Yerry mendapat arahan oleh juru bicara Satgas Covid-19 Sulut dr Steven Dandel.

"Kata dr Dandel bahwa apabila menggunakan APD jangan takut karena kita tidak akan tertular. Kemudian, saya memakai APD dan selanjutnya saya berjalan kaki ke arah mobil ambulans," katanya.

Namun, ketika dekat dengan mobil ambulans, perasaan was-was dan takut itu kembali timbul.

"Dan saya berdoa kepada Tuhan agar supaya menghilangkan rasa takut itu," ujar Yerry.

Saat menggunakan APD, kata Yerry, ada kendala yang dia dapat.

Baca juga: Bripka Jerry, Polisi yang Sukarela Makamkan Jenazah Pasien Covid-19, Dapat Penghargaan

"Sebab, sebelum menggunakan APD, ia sudah menggunakan dua masker. Nah, saat saya gunakan APD, ternyata ada lagi masker standar WHO. Jadi, masker yang saya gunakan tiga lapis. Itu membuat saya siksa bernapas. Saat mengambil napas, saya terpaksa menjauh kemudian balik lagi ke peti," ujar Yerry.

Kendala lain, yang mengangkat peti jenazah hanya tiga orang. Karena hanya Yerry dan dua orang yang menggunakan APD mengangkat peti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com