Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuli Jahit Bikin Ribuan Masker untuk Dibagikan ke Masyarakat Bengkulu

Kompas.com - 14/04/2020, 15:26 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Bencana kerap kali melahirkan solidaritas dari berbagai kalangan. Perang melawan Covid-19 diperlukan gerakan bersama sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh semua pihak agar wabah itu segera berlalu.

Hal yang sama juga dilakukan Heri Saputra (29), warga Jalan Budi Utomo, Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu. Ia merupakan seorang kuli jahit atau buruh tukang jahit yang bekerja pada pengusaha jahit.

Alumni Prodi Matematika Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) mengaku aksi yang dilakukannya ini bermula dari melihat banyaknya keluhan warga di sekitar rumah dan beberapa temannya mengenai kelangkaan masker di Kota Bengkulu sejak wabah Covid-19 menerpa.

Baca juga: Viral Video Pria Mengamuk dan Ajak Berkelahi karena Ditegur Tak Pakai Masker

 

Dari situlah, Heri kemudian berinisiasi membuat sendiri masker kain untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Alhamdulillah beberapa teman ikut membantu, baik dari donasi membeli bahan kain, hingga menjahit dan packing masker. Bahkan saat membagikan ke masyarakat, beberapa teman pun ikut andil," ungkap Heri, belum lama ini.

Aksi pria Heri ini justru menjadi perhatian warga. Sejumlah donasi berdatangan.

Banyaknya donasi membuat Heri semakin semangat memproduksi masker kain lebih banyak.

"Aksi pembagian masker justru makin banyak dukungan warga dalam bentuk donasi membeli bahan. Saya semakin semangat," ujarnya

Ditanya apakah dirinya tidak rugi dengan aksi yang dilakukan ini, Heri mengaku justru senang bisa membantu orang di tengah kesulitan mendapat masker saat ini.

"Alhamdulillah saya tidak merasa rugi, Bang. Karena rezeki itu tak perlu dikhawatirkan. Yang penting bisa membantu orang, dan orang senang dengan bantuan kita, itu sudah bagian dari rezeki," ujar dia.

Heri menyebutkan semangat kebersamaan tersebut ia dapatkan saat duduk di bangku kuliah.

Saat itu ia aktif di salah satu organisasi mahasiswa pencinta alam, Madyapala, UMB.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkab Banyuwangi Pesan 1 Juta Masker Kain dan Dibagikan Gratis ke Warga

 

Rasa solidaritas dan kebersamaan itu masih terbawa hingga sekarang.

"Saya hanya mengerjakan apa yang saya bisa sumbangkan. Karena saya tukang jahit mampunya ya buat masker. Mau berbuat lain saya tidak mampu," ujarnya tertawa lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com