Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Karanganyar Gotong Royong Siapkan Makam untuk PDP yang Meninggal

Kompas.com - 14/04/2020, 13:40 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Potret kebersamaan tercermin dalam kehidupan warga di Kelurahan Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Mereka secara gotong royong menyiapkan makam bagi warganya yang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).

Pasien laki-laki berusia sekitar 60 tahun itu meninggal pada Minggu (12/4/2020) pagi, setelah dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Polri: Halangi Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Ada Sanksi Hukumnya!

Kepala Desa Gawanan, Murdiyanto mengatakan, mendapat informasi salah satu warganya berstatus PDP meninggal pada Minggu pagi.

Murdiyanto bersama dengan delapan orang warganya secara bersama-sama menyiapkan makam.

Secara bergantian warga menggali kubur di pemakaman Kauman, Desa Gawanan, Colomadu, Karanganyar, tak jauh dari tempat tinggal PDP yang meninggal.

"Jenazah dimakamkan di pemakaman Kauman, Gawanan, Colomadu sekitar pukul 10.30 WIB sesuai protokoler kesehatan," kata Murdiyanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Pasca-penolakan Pemakaman Perawat, Warga Sewakul: Kami Minta Maaf, Itu Dilakukan oleh Oknum

Murdiyanto menilai, PDP meninggal merupakan sosok warga yang cukup aktif dan memiliki kepedulian sosial tinggi di masyarakat.

 

Setiap ada kegiatan masyarakat almarhum selalu ikut dan gotong royong.

"Mendengar kabar meninggal, masyarakat tidak berpikir ke arah masalah PDP atau yang lainnya. Karena beliau orang baik kita siapkan makam," terang dia.

Proses pemakaman jenazah PDP dilaksanakan petugas dengan memakai alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Dari rumah sakit jenazah PDP tidak dibawa ke rumah duka. Namun, langsung dimakamkan.

"Pemakaman berjalan dengan baik. Warga telah kita berikan edukasi dan sosialisasi jenazah PDP itu tidak menular. Karena pemakaman dilakukan sesuai dengan protokoler kesehatan," kata Murdiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com