Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Pertikaian Oknum TNI-Polri di Mamberamo Raya, Ini yang Dilakukan Dandim dan Kapolres Mimika

Kompas.com - 13/04/2020, 20:37 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Meredam pertikaian oknum TNI-Polri di Kabupaten Maberamo Raya, Papua, yang menyebabkan tiga polisi meninggal dunia, Polres Mimika dan Kodim 1710/ Mimika menggelar apel di dua tempat berbeda, Senin (13/4/2020).

Menariknya, apel yang dikhususkan bagi anggota Polri digelar di halaman Mapolres Mimika, Dandim 1710/Mimika Letkol Pio L Nainggolan ikut memberikan arahan.

Begitupun saat apel yang dikhususkan untuk prajurit TNI se-Garnizun di halaman Koramil Kota Timika, Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinta juga ikut memberikan arahan.

Pada kesempatan itu, kedua pimpinan ini menekankan kepada seluruh anggota TNI-Polri di Mimika untuk terus bersinergi demi keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Saat TNI dan Polri Bentrok di Papua, Senjata Api Ditarik dan Keluarga Dilarang Keluar Mako

Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan mengatakan, bahwa pihaknya mendapat perintah dari Panglima TNI, agar seluruh jajaran Kodim untuk melaksanakan apel dalam rangka menyikapi kejadian di Memberamo Raya.

Sekaligus untuk meredam dampak peristiwa tersebut agar tidak terjadi lagi.

Ada tiga hal yang ditekankan Pio, pertama, duka dari Polri menjadi duka bagi TNI, dan ini tidak boleh terjadi lagi.

Kedua, apabila terjadi masalah atau gesekan di lapangan harus saling mengalah. Serahkan semua ke pimpinan untuk diselesaikan, jangan ambil langkah sendiri.

 

Ketiga, yang sudah terjadi serahkan kepada pimpinan dan tim investigasi gabungan yang sudah berangkat.

"Tiga hal ini menjadi penekanan saya dan untuk diperhatikan," kata Pio, dalam arahannya melalui rilis dari Humas Polres Mimika, Senin malam.

Pio menyebutkan, Kabupaten Mimika saat ini menjadi sentral berkumpulnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) .

TNI-Polri tidak bisa menyelesaikan hal tersebut sendiri, sehingga harus ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.

"Jadi, jangan sok hebat, harus tetap menjaga hubungan sinergitas TNI-Polri di Mimika yang sudah berjalan baik. Dan harus melaksanakan tugas sesuai perintah pimpinan," ujar Pio.

Baca juga: Bentrok Oknum TNI-Polri, Kapolda Papua Imbau Semua Pihak Tetap Tenang

Sementara Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adinata dalam arahannya memberikan menyampaikan bahwa pihaknya menyesalkan peristiwa yang terjadi di Mamberamo Raya, dan berharap tidak boleh terjadi lagi.

"TNI-Polri harus saling bersinergis untuk menjaga keamanan NKRI. Sudah banyak contoh, di mana TNI-Polri saling membantu di lapangan. Dan untuk bersinergi harus meningkatkan komunikasi dari unsur pimpinan sampai di bawahnya," kata Era.

Era mencontohkan, bentuk saling membantu di lapangan antara TNI-Polri, seperti di Yigi, anggota Yonif 755/Kostrad dan anggota Polri pernah membantu proses evakuasi anggota yang diserang oleh KKB.

Begitu juga anggota Brimob di Tembagapura pernah dibantu oleh pasukan TNI pada saat terjadi kotak senjata dengan KKB.

 

"Jangan hanya masalah sepele dan juga karena ego masing-masing, sehingga mengakibatkan bencana," ujar Era.

Era menambahkan, dengan kekuatan dan operasi yang ada di Mimika saat ini, maka diharapkan seluruh anggota TNI-Polri tetap menjaga sinergitas demi keberhasilan tugas bersama.

"Bagi saya keberhasilan sesungguhnya adalah membuat orang lain berhasil. Tidak bisa kita pungkiri persatuan adalah senjata yang paling kuat yang kita miliki," tutur Era.

Baca juga: Korban Bentrokan TNI-Polri di Mamberamo Raya Telah Dievakuasi ke Jayapura

Sebelumnya, pertikaian antara oknum TNI-Polri terjadi di Kabupaten Membramo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) pagi pukul 07.40 WIT.

Pertikaian ini melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu akibat salah paham.

Akibat pertikaian itu, tiga anggota polisi meninggal dunia, dan dua anggota polisi lainnya terluka terkena tembakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com