Sehingga, kata dia, bila hasil tes menunjukkan positif virus corona, maka status warga sekitar akan naik menjadi ODP dan interaksi mereka di kampung tersebut akan dibatasi.
Selain itu, pihaknya juga telah mendata puluhan warga yang menghadiri tahlilan tersebut.
Setidaknya ada 25 orang yang hadir dalam tahlilan tersebut, termasuk aparatur desa yang sempat membagikan santunan di acara itu
"Ada tiga yang diperiksa, salah satunya pembantu beda kampung. Jadi mudah-mudahan hasil semuanya negatif sehingga warga yang hadir di tahlilan itu tidak naik statusnya," ujar dia.
Heri dan warga sekitar menyayangkan Dinkes lamban dalam menginformasikan status pasien positif corona.
Ia berharap kejadian itu bisa menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini, Dinkes, terkait penanggulangan corona.
Baca juga: Bupati Bogor Sebut PSBB Diprioritaskan di 11 Kecamatan Zona Merah
Dengan begitu, lanjut dia, pihak kecamatan dan desa bisa membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona sedini mungkin.
"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal. Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.