JAYAPURA, KOMPAS.com - Mulai hari ini, Senin (13/4/2020), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar program "belajar dari rumah" dengan menggunakan TVRI sebagai medianya.
Program tersebut dibuat setelah pemerintah menerapkan pembatasan sosial karena masalah pandemik Covid-19.
Namun, untuk di Papua, penerapan program tersebut belum maksimal karena tiga kendala.
"Pertama, teman-teman TVRI harus bisa tanggap agar siaran ini bisa diakses di seluruh pedalaman Papua, mau pakai sinyalkah antena kah, itu urusan mereka," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Christian Sohilait saat ditemui di Jayapura, Senin.
Baca juga: Link dan Jadwal Lengkap Belajar dari Rumah TVRI: Besok 14 April 2020
Kedua, untuk bisa mengakses siaran TVRI melalui metode streaming, maka diperlukan jaringan telekomunikasi yang mumpuni.
Dalam hal ini ia menyebut PT Telkom sebagai pihak yang paling berperan untuk menghadirkan layanan data di seluruh pelosok Papua.
"Telkom, yang mana kita perlukan agar bisa menonton TV secara streaming di HP. Untuk itu teman-teman Telkom harus bisa mendorong hal itu," kata Sohilait.
Kendala terakhir adalah sedikitnya pilihan stasiun televisi yang menyuarakan program belajar dari rumah.
Sohilait memandang seharusnya siaran tersebut tidak hanya tayang di TVRI, tetapi juga di tv swasta yang jumlahnya cukup banyak.