Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Temukan Mayat Perempuan di Jalur Senaru Gunung Rinjani

Kompas.com - 13/04/2020, 07:14 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Sebanyak enam pemuda Desa Adat Bayan, Kabupaten Lombok Utara, menemukan mayat perempuan tanpa identitas di Pos 4 Pintu Masuk Senaru, kawasan pendakian Gunung Rinjani pada Sabtu (11/4/2020).

Mayat perempuan itu diperkirakan berusia 50 tahun.

Salah satu warga Desa Adat Bayan, Junaidi, membenarkan penemuan jenazah itu.

Juanaidi juga mengunggah informasi tentang jenazah yang ditemukan enam pendaki itu ke media sosial Facebook.

"Enam pemuda yang menemukan itu salah satu di antaranya adik saya, Dodi, jadi mereka menemukan jenazah itu ketika turun dari Danau Segara Anak," kata Junaidi saat dihubungi Minggu (12/4/2020).

Baca juga: Mayat Pria dan Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Kontrakan, Keluar Cairan Coklat dari Mulut

Junaidi menjelaskan, enam pemuda itu berniat menuju Dana Segara Anak untuk memancing ikan pada Selasa (7/4/2020).

Sebagai pemuda warga Desa Adat Bayan, mereka terbiasa mendaki Gunung Rinjani melewati jalur Senaru.

Dalam perjalanan, mereka menemukan seorang perempuan yang tak bisa diajak berkomunikasi di Pos 4 jalur pendakian Senaru.

Karena kasihan, enam pemuda itu memberikan satu kantong plastik bekal mereka kepada perempuan berusia 50 tahun itu.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan ke Danau Segara Anak untuk memancing ikan.

 

Enam pemuda itu menginap selama empat hari di Danau Segara Anak.

Setelah mendapatkan ikan tangkapan sebanyak 30 kilogram, pemuda itu turun pada Sabtu (11/4/2020).

"Saat turun dan membawa ikan 30 kilogram, salah satu dari mereka keseleo dan dibantu untuk turun melalui jalur Senaru yang sedikit terjal," jelas Junaidi.

Tiba di Pos 4 Jalur Senaru, enam pemuda itu melihat perempuan yang mereka beri bekal empat hari lalu.

"Saat diperiksa, perempuan itu telah meninggal," kata Junaidi.

Baca juga: Tambah 119 Pasien Positif Corona di Jatim, Sebagian Besar dari Klaster Asrama Haji Surabaya

Awalnya, pemuda itu khawatir dengan virus corona baru atau Covid-19. Tapi, karena tak tega pemuda itu menggotong jenazah tersebut.

"Adik saya Dodi membungkus jenazah itu dengan sarungnya, dan mengangkat bersama kawan-kawannya bergantian menggunakan batang kayu," kata dia.

Tapi, pemuda itu kewalahan. Selain membawa ikan tangkapan sebanyak 30 kilogram, salah satu rekannya juga keseleo dan harus digotong.

Mereka pun memutuskan meninggalkan jenazah perempuan itu di Pos 3 Jalur Senaru dan turun melaporkan penemuan jenazah itu kepada petugas Pos Jaga Senaru.

"Pilihan yang sulit bagi mereka, tetapi mereka telah berusaha dan mengabarkan informasi itu pada petugas, saya juga mengantar mereka melapor ke Polsek Bayan agar ditindaklanjuti, " kata Junaidi.

 

Enam pemuda itu masih mencari informasi warga yang kehilangan anggota keluarganya.

Keluarga yang merasa kehilangan diminta melapor ke Polsek Bayan.

Kapolsek Bayan IPDA Sugi Jaya membenarkan laporan warga tersebut.

Baca juga: Hasil Rapid Test 5 Warga NTT Reaktif, 3 Merupakan Penumpang KM Lambelu

Polsek Bayan telah berkoordinasi dengan petugas Pos Senaru untuk mengevakuasi jenazah tersebut.

"Kami telah koordinasi dengan petugas Pos Senaru dan anggota sudah bergerak melakukan evakuasi terhadap jenazah itu, kita tunggu data valid dari identitas jenazah itu ya, agar semuanya pasti dan jelas," kata Sugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com