Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Warga, Pemkot Pontianak Kaji Ulang Rusunawa Jadi Tempat Isolasi PDP

Kompas.com - 12/04/2020, 14:45 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, akan mengkaji ulang penggunaan Rusunawa Nipah Kuning sebagai tempat isolasi pasien dalam pengawasan (PDP) dengan gejala ringan dan asimtomatik atau orang tanpa gejala (OTG).

Hal tersebut diambil usai pertemuan pemerintah kota dengan perwakilan warga, Minggu (12/4/2020).

"Aspirasi masyarakat (yang menolak) ini akan jadi kajian dan ditindaklanjuti. Pemkot tidak mau membiarkan masyarakat khawatir, karena akan menimbulkan stres dan was-was," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, kepada wartawan.

Baca juga: Warga Tolak Rusunawa di Pontianak Jadi Tempat Karantina PDP Covid-19

Bahasan menjelaskan, saat ini pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan masih dikarantina mandiri dan di rumah sakit.

Menurut dia, Rusunawa Nipah Kuning belum digunakan. Rusunawa ini hanya untuk antisipasi jika ada lonjakan pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP).

"Jika nanti akan digunakan, pasti kami akan sosialisasikan detail kepada masyarakat," ujar Bahasan.

Diberitakan, Sejumlah warga menolak rencana Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjadikan Rusunawa Nipah Kuning sebagai tempat isolasi pasien dalam pengawasan (PDP) dengan gejala ringan dan asimtomatik atau orang tanpa gejala (OTG).

Baca juga: Dalam Sehari, 5 PDP di RSUD Soedarso Pontianak Meninggal Dunia

Warga menolak dengan menutup pintu masuk sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘Kami warga Nipah Kuning Dalam menolak Rusunawa dijadikan tempat karantina pasien Covid-19'.

"Karena masyarakat panik. Pemerintah (juga) tidak melakukan sosialisasi," kata Abdul Kholik, ketua rukun tetangga setempat.

Menurut dia, saat ini warga telah berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk minta difasilitasi dengan pemerintah kota.

"Kami tahu Rusunawa Nipah Kuning dijadikan tempat isolasi diketahui warga hanya dari pemberitaan," ucap Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com