Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Prihatin, TKI Perempuan dan Anak Pulang Seadanya dari Malaysia, hanya Bawa Baju di Badan...

Kompas.com - 12/04/2020, 08:16 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumut Nurlela menyampaikan rasa prihatin dengan nasib para TKI perempuan yang membawa anak-anaknya pulang dari Malaysia ke Indonesia, via Lanud Soewondo, Medan, Sumut. 

Sebelum para TKI dari Malaysia yang ditampung di Lanud tersebut dipulangkan, dia menyempatkan diri memberikan arahan serta memberi bantuan kepada perempuan dan anak-anak.

“TKI yang dipulangkan ini ada 77 perempuan dan tiga anak-anak, bahkan ada yang masih bayi. Mereka pulang seadanya, hanya bawa baju di badan," ujar Nurlela, melalui keterangan pers ke Kompas.com, Sabtu (11/4/2020). 

Baca juga: 124 TKI dari Malaysia Tiba di Lanud Soewondo Medan, Ada yang Batuk Darah Tapi Hasil Rapid Test Negatif

"Jadi, kita berikan bantuan sandang, pangan, produk kewanitaan dan sanitasi, keperluan nutrisi bayi seperti susu dan lainnya,” ucapnya.

Nurlela mengaku sudah berkoordinasi dengan Kadis PPPA provinsi lainnya untuk memberi kabar kepulangan kaum perempuan dan anak tersebut. 

Sehingga saat tiba di wilayah dan provinsi masing-masing, mereka mendapatkan perhatian dan dukungan.

“Tetap semangat Ibu-ibu, kita jadikan ini pelajaran berharga. Berangkat untuk bekerja ke negara tetangga harus melalui prosedur yang jelas dan resmi. Kasihani anak-anak kita yang ikut bersama kita,” pesan Nurlela.

Baca juga: 136 TKI dari Malaysia Tiba di Lanud Soewondo Medan, Dikarantina 3 - 4 Hari

547 TKI dipulangkan

Sebagai informasi, sejak Kamis (9/4/2020), sebanyak 547 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari Malaysia via Lanud Soewondo Medan, berangsur-angsur pulang ke kampung halamannya.

Pemulangan difasilitasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut bersama Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Medan dan TNI AU Lanud Soewonda di Apron Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan.

Pemulangan dipantau dan dikoordinir langsung Kepala BPBD Provinsi Sumut sekaligus Wakil Sekretaris Gugus Tugas Riadil Akhir Lubis, Kadis Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Kadis Tenaga Kerja Provinsi Sumut Harianto Butar-butar, Kepala Dinas PPPA Provinsi Sumut Nurlela, dan lainnya.

“Mereka kita tampung untuk transit atau karantina sementara. Kita sudah cek kondisi semua TKI, semuanya sehat. Dari Malaysia mereka sudah diperiksa dan membawa surat tanda sehat. Masuk di Bandara Kualanamu juga dilakukan pemeriksaan lagi melalui KKP, begitu pula saat di karantina, diperiksa lagi oleh Dinkes Sumut,” kata Riadil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Rincian data ke-547 TKI terdiri dari 144 warga Sumut, sisanya warga 22 provinsi yang ada di Indonesia.

Baca juga: Malaysia Lockdown, 36 TKI Ilegal Kembali Masuk Indonesia dari Jalur Tikus di Labura Sumut

 

Hanya bawa baju di badan

Sebanyak 136 orang ditampung di Gedung Cadika Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, sisanya ditampung di Gedung Andromeda Lanud Soewondo, Medan.

Pemulangan juga berkoordinasikan dengan pemerindah provinsi asal para TKI. 

"Sampai di daerah, asal ada kebijakan wilayah masing-masing, apakah mereka akan dikarantina atau pemeriksaan kesehatan lagi. Tapi sebenarnya saat dipulangkan dari Malaysia mereka sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah Malaysia, juga ketika tiba di sini. Mudah-mudahan mereka sehat-sehat,” kata Riadil lagi.

Selama dikarantina, segala kebutuhan diperhatikan mulai jadwal makan, perlengkapan sandang, dan lainnya. 

“Karena kita lihat ada yang datang hanya bawa baju di badan. Jadi pemulangan ini juga kita berikan bantuan pakaian, peralatan mandi, kelengkapan wanita dan anak,” ungkap Riadil.

Baca juga: 20 TKI Ilegal dari Malaysia Diamankan di Tanjungbalai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com