Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Ada di Balik Layar Pengujian Sampel Covid-19 Jawa Barat

Kompas.com - 11/04/2020, 20:54 WIB
Aditya Mulyawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Aulia berharap masyarakat dapat berdiam di rumah untuk meminimalisasi sampel masuk yang berarti semakin berkurangnya orang-orang yang terduga Covid-19. Dirinya pun berharap pandemi ini segera turun.

Baca juga: Punya Laboratorium Sendiri, Tes Sampel Covid-19 di Jabar Kini Lebih Cepat

“Harapannya jika semakin sedikit sampel yang masuk, sehingga prosesnya bisa semakin cepat agar lebih banyak yang bisa dikerjakan. Lebih menghemat tenaga kalau alat dan bahannya tersedia,” pungkasnya.

Terus tingkatkan sistem

Labkesda Jabar merupakan salah satu laboratorium pemeriksa Covid-19 di Jabar, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/214/2020 memenuhi syarat utama adanya laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2).

Laboratorium ini telah memiliki sertifikat Biosafety Laboratory 2 Plus dari World Health Organization (WHO).

Selain itu, Labkesda Jabar pun telah dilengkapi sertifikat Terakreditasi Penuh dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan RI serta sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional atas penerapan secara konsisten SNI ISO/IEC 17043:2010.

Bagi tim yang mengerjakan sampel Covid-19, Labkesda Jabar menerapkan prosedur ketat, mulai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat proses ekstraksi, cuci tangan, memakai masker (diganti yang baru) setelah dari ruang ekstraksi, dan anjuran untuk mandi setelah mengerjakan ekstraksi.

Baca juga: Mengapa Rapid Test Corona Bisa Negatif Palsu, sedangkan PCR Butuh 3 Hari?

Selain bicara soal kesiapan alat dan petugas laboratorium, Labkesda Jabar juga terus berupaya meningkatkan sistem yang ada.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng Jabar Digital Service dan Tim Tanggap Covid-19 Jawa Barat.

Tim Tanggap Covid-19 Jawa Barat sendiri merupakan kerja sama antara Labkesda Jabar, Tim Support, ITB dan Unpad.

Koordinator Tim Support Tanggap Covid-19 Jawa Barat Amalia Ulfah Sandra mengatakan, sebanyak lima orang anggota Tim Support, termasuk dirinya telah menjadi relawan non medis di Labkesda sejak 15 Maret lalu.

“Total anggota (Tim Tanggap Covid-19 Jawa Barat) ada sekitar 50-an orang, sedangkan yang non medis (di Labkesda) lima orang dari Tim Support dan kemungkinan anggota tim akan bertambah seiring dengan kebutuhan,” imbuh Amalia.

Baca juga: Pemerintah Diminta Perbanyak Tes PCR Covid-19, Terutama untuk Kelompok Rentan

Tugas dan peran Tim Support, ujar Amalia, adalah adalah membantu tim lab Covid-19 dalam menyelesaikan kendala-kendala laboratorium.

“Tim Support ini membantu membentuk sistem (lab Covid-19) tersebut, termasuk kebutuhan penunjang optimasi lab demi mewujudkan laboratorium yang bisa melakukan tes dengan optimal di Jawa Barat,” ujar Amalia.

Selain itu, ujar Amalia, tim juga membantu bagian administrasi, pengarsipan data dari sampel saat pertama diterima di Labkesda, serta membantu urusan alat dan logistik. Termasuk pengadaan alat via dana non APBD dan kajian optimasi laboratorium Jabar.

Selain Amalia, ada empat orang Tim Support lain yang menjadi relawan non medis di Labkesda adalah Muhammad Fajri Arief Mahmuda (ITB), Musa Mujaddid Imaduddin (ITB), Farhan Fazlur Rahman (ITB), dan Adhy Satya Dharma Octavia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com