Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Anak Krakatau Meletus 8 Kali, Tinggi Kolom Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

Kompas.com - 11/04/2020, 15:35 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, Anak Krakatau mengalami erupsi delapan kali, Sabtu (11/4/2020) pagi.

Erupsi terjadi mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.

Lontaran debu material vulkanik diperkirakan mencapai 2.000 meter.

"Kondisi gunung masih aktif, ada erupsi, dan semburan debu vulkanik. Namun, sore ini asap di gunung itu mulai menipis," katanya saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu.

Baca juga: PVMBG: Dentuman Bukan dari Letusan Anak Krakatau

Andi menjelaskan, bau belerang dari gunung itu masih tercium.

Sebelumnya diberitakan, Jumat pukul 22.35 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan pantauan kamera pengawas pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.

PVMBG menyebutkan, tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.

PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau.

Soal suara dentuman yang terdengar sebagian warga Jakarta, PVMBG menjelaskan bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.

 

"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Bagaimana Pantauan Terakhir Gunung Merapi?

Menurut dia, erupsi gunung ini hanya mengeluarkan semburan dengan ketinggian berkisar 500 meter.

Ia menyebutkan, letusan yang terjadi pada Jumat malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan hanya semburan.

"Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," ujarnya pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com