Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Pasien Positif Corona di Sumbar, Dikabarkan Meninggal dan Dihibur Cleaning Service

Kompas.com - 11/04/2020, 13:20 WIB
Perdana Putra,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Aswiliarti (44), pasien positif virus corona baru asal Pesisir Selatan, dinyatakan sembuh dari virus corona baru atau Covid-19 pada Jumat (10/4/2020).

Aswiliarti menceritakan pengalamannya berjuang melawan Covid-19. Perempuan berusia 44 tahun itu mengaku syok mendapatkan kabar tersebut.

Willy, sapaan akrabnya, juga pernah dikabarkan meninggal. Kabar itu didapat lewat pesan pendek yang masuk ke ponselnya.

Rekan dan kerabat menanyakan hal itu kepada Willy yang sedang berada di ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

Suami dan anaknya pun syok dengan kabar itu.

"Saat itu, ponsel saya tidak kunjung berhenti menerima pesan duka ikut berbelasungkawa. Saya jadi terkejut, kenapa dikabarkan meninggal dunia," kata Willy yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Baca juga: Ganjar: Perawat Itu Seorang Pejuang karena Berani Ambil Resiko dan Merawat Pasien

Willy pun menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk bisa sembuh dari Covid-19.

Berawal dari pelatihan

Willy menceritakan asal mula tertular virus corona baru atau Covid-19.

Saat itu, dirinya mengikuti pelatihan kesehatan yang diadakan pada 11-13 Maret 2020 di Padang.

Instruktur dalam pelatihan itu didatangkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kabar yang beredar, Willy tertular Covid-19 karena satu kamar dengan peserta asal Malaysia dalam pelatihan itu.

 

Tapi, Willy membantahnya. Tak ada peserta asal Malaysia dalam pelatihan tersebut.

"Itu berita di media salah. Tidak ada orang Malaysia saat pelatihan itu. Saya satu kamar dengan teman dari Pasaman Barat dan dia negatif," jelas Willy.

Willy juga tak tahu di mana tertular virus tersebut. Menurutnya, ada banyak orang yang mengikuti pelatihan tersebut.

Kesehatan Willy menurun setelah pulang dari pelatihan tersebut.

Bertemu Banyak Orang

Sebagai salah satu tim akreditasi puksesmas di Pesisir Selatan, Willy bertemu banyak orang setelah pulang pelatihan.

"Pulang dari Padang, saya singgah di Puskesmas Tarusan, Pesisir Selatan. Kemudian mengadakan Pertemuan di Salido. Ada banyak orang yang saya temui," kata Willy.

Baca juga: Kronologi Tewasnya 2 Anggota KKB Penembak Karyawan Freeport, Disergap Aparat Saat Bersembunyi di Rumah Kayu

Salah satu orang yang bertemu Willy adalah pasien 02 Pesisir Selatan. Mereka bertemu di Puskesmas Tarusan.

"Saya bertemu dengan beliau hanya sekitar lima menit. Apakah dari saya atau tidak, entah lah," kata Willy.

Pasien 03 dan 04 Pesisir Selatan juga pernah melakukan kontak dengan WIlly. Mereka sama-sama bertugas di Dinas Kesehatan Pesisir Selatan.

Meski begitu, suami dan tiga anak Willy dinyatakan negatif Covid-19.

"Alhamdulillah, suami dan anak saya negatif setelah diperiksa. Tapi sedih juga ada beberapa rekan positif," kata Willy.

Bahkan menurut Willy, salah seorang staf terdekatnya yang sering kontak juga dinyatakan negatif.

"Ini mungkin karena daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh kuat, bisa terhindar," kata Willy yang juga Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pesisir Selatan itu.

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona

Kondisi Kesehatan Terus Menurun

Setelah mengikuti pelatihan di Padang itu, kondisi Willy terus menurun.

Ia demam, batuk, dan sesak napas. Awalnya dikira demam biasa dan sesak napas karena asma yang dideritanya.

Namun ternyata lama-lama makin parah sehingga Willy konsultasi dengan saudaranya Andani Eka Putra yang merupakan dokter.

Willy disarankan untuk diperiksa ke rumah sakit. Kemudian pada 23 Maret, Willy memeriksakan diri ke RSUD M Zein Pesisir Selatan.

"Hasil rontgen menemukan adanya bercak putih di paru-paru. Saya telepon kakak saya dokter Andani. Saya dicurigai Covid-19 dan dirujuk ke RSUP M Djamil Padang," jelas Willy.

Baca juga: Ketua RT yang Tolak Pemakaman Perawat di Semarang: Saya Menangis, Istri Saya Juga Perawat, tapi...

Willy syok mendapatkan kabar itu. Apalagi, dirinya harus menunggu hasil laboratorium dalam beberapa hari.

"Setelah hasil tes keluar ternyata positif, dunia seperti berputar. Teringat suami, anak-anak dan orang-orang yang telah kontak dengan saya," kata Willy.

Sampai akhirnya beredar kabar Willy sudah meninggal. Willy menjadikan kabar itu sebagai motivasi untuk mengalahkan Covid-19.

Disemangati Perawat dan Cleaning Service

Selama dirawat di ruang isolasi, Willy memasang tekad kuat untuk sembuh. Ia pun mengganti nomor ponselnya agar bisa berkonsentrasi menjalani perawatan.

"Karena saya anggap mengganggu, akhirnya saya ganti nomor handphone baru. Hanya keluarga dekat yang tahu," jelas Willy.

Willy pun rajin meminum obat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Para perawat yang mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti astronot selalu menyemangatinya dan menghiburnya.

"Bahkan seorang cleaning service yang masuk membersihkan ruangan memberikan saya semangat untuk sembuh. Saya terharu, ternyata orang yang belum saya kenal dekat memberikan semangat," kata Willy.

 

Willy pun sempat mendapat dukungan moril dari Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dan istrinya Lisda Hendrajoni.

"Saya video call sama Pak Bupati dan istrinya. Mereka memberikan semangat. Semangat-semangat itulah yang membuat saya terus termotivasi," jelas Willy.

Semangat ingin sembuh itu, ternyata berpengaruh banyak pada dirinya.

Kondisi Willy semakin membaik. Sampai akhirnya Willy menjalani tes swab kembali.

"Pada Jumat 3 April lalu saya jalani tes swab dan hasilnya negatif. Kemudian Senin kembali jalani tes dan hasilnya tetap negatif sehingga saya diperbolehkan pulang," kata Willy.

Terima kasih dokter dan perawat

ASN Dinkes Pesisir Selatan itu paham bisa sembuh karena banyak pihak yang menyemangatinya, seperti dokter dan perawat.

Baca juga: 1 Pasien Positif Covid-19 di Padang Meninggal Diduga Terjangkit Saat Gelar Pernikahan Anak

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para tenaga medis yang telah berjuang.

"Terima kasih kepada seluruh dokter dan perawat yang telah merawat saya," kata Willy.

Pengorbanan dokter dan perawat yang tidak takut tertular membuat dirinya mengucapkan terima kasih tak terhingga.

"Saya sangat paham garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini adalah dokter dan perawat. Mereka pantas diberi apresiasi," kata Willy.

Willy mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah menyebarkan isu dirinya meninggal. Kabar itu, kata dia, menjadi penyemangat dan kebangkitan dirinya untuk sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com