Petugas medis yang memeriksa pasien dan siapa saja yang berinteraksi saat itu, akan menjalani rapid test.
"Kami juga punya data, sekitar tanggal 30 atau 31 Maret, dia ikut merayakan acara ulang tahun dan itu kita pantau di Facebook. Kita akan lacak karena jejak digital itu gampang dicari,"jelas Herman.
Baca juga: Perjuangan Jurnalis di Pedalaman NTT Tempuh Jarak 10 Km Cari Sinyal untuk Kirim Berita
Sedangkan tanggal 9 April atau beberapa saat sebelum diisolasi di RSUD WZ Johannes Kupang, pasien sempat bertemu dengan tiga kerabatnya. Di mana dua di antaranya adalah anggota TNI AD.
Saat pertemuan itu, mereka sempat sama-sama pergi membeli telepon genggam di sebuah toko barang elektonik dan makan bersama di salah satu rumah makan di Kelurahan Oeba, Kota Kupang.
Dari puluhan warga yang telah berinteraksi dengan pasien, baru lima orang yang menjalani rapid test. Hasilnya pun belum diumumkan.
Herman meminta jika ada warga yang pernah berinteraksi dengan pasien, agar segera mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Kupang dan Rumah Sakit SK Lerik Kota Kupang, untuk menjalani pemeriksaan medis.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur ( NTT), menjadi orang pertama yang positif mengidap Covid-19 di NTT.