Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dinkes Soal Angka Kematian Covid-19 di Jateng Lebih Tinggi dari Skala Nasional

Kompas.com - 10/04/2020, 17:26 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut alasan terkait presentase angka kematian kasus Covid-19 di wilayah Jateng yang cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan skala nasional.

Salah satu penyebabnya adalah karena jumlah kasus positif Covid-19 yang masih tersebar di tengah masyarakat belum sepenuhnya terungkap.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan saat ini jumlah kematian kasus Covid-19 di Jateng ada sebanyak 22 orang.

Jumlah tersebut adalah pasien meninggal yang sudah pasti terdeteksi positif Covid-19 kemudian diisolasi di rumah sakit.

Sedangkan, pasien kasus Covid-19 lain yang belum terdeteksi baik memiliki gejala ringan atau pun tanpa gejala juga masih banyak yang tersebar di tengah masyarakat.

"Nah jumlah kasusnya secara pasti kita memang belum tau. Yang terdata itu adalah kasus Covid-19 yang berat dan itu dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang asymptomatic ataupun gejala ringan tapi positif juga banyak. Dan itu tidak perlu dirawat di rumah sakit mereka cukup isolasi di rumah," jelas Yulianto di Semarang, Jumat (10/4/2020).

Baca juga: Jenazah Perawat di Semarang Ditolak, PPNI Jateng Bawa ke Ranah Hukum

Perhitungan persentase

Berdasarkan data dari Kemenkes dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per 8 April 2020 untuk provinsi Jawa Tengah memiliki tingkat kematian tertinggi dengan 15,71 persen.

Angka tersebut didapat dari perhitungan jumlah kematian dibagi jumlah kasus positif Covid-19 kemudian dikalikan 100 persen.

Presentase tingkat kematian tersebut memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan skala nasional yakni 8,11 persen.

Yulianto meyakini bahwa presentase angka kematian tersebut belum mendekati kebenaran jika melihat jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng yang terbilang sedikit dibanding wilayah lainnya.

"Jadi kalau hanya jumlah kematian dibagi dengan jumlah kasus yang positif yang dirawat di rumah sakit presentasinya ya memang tinggi. Dimana-mana pasti tinggi. Jadi menghitungnya bukan begitu. Tapi dibagi seluruh kasus positif yang ada di tengah masyarakat," katanya.

Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya menggelar rapid test bagi masyarakat Jateng untuk mendeteksi adanya penularan Covid-19.

"Nah ini yang kita selalu cari tentunya dengan melakukan rapid test itu. Jadi kita belum bisa menyimpulkan angka kematian itu tinggi atau rendah karena belum pasti dan masih kita cari terus," pungkasnya.

Baca juga: 11 Pasien Positif Corona Meninggal di Jateng pada 3 April, Ini Penjelasan Ganjar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com