KOMPAS.com- Beralasan tak mungkin mengabaikan aspirasi warga, seorang ketua RT di Semarang turut menolak pemakaman perawat yang positif terjangkit corona.
Purbo yang merupakan ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bndarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang meminta maaf di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah Edy Wuryanto.
Purbo mengaku, dirinya sebenarnya mengalami dilema saat penolakan terjadi.
"Sungguh saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," kata dia.
Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan
Penolakan pemakaman di TPU Sewakul itu, kata dia, adalah aspirasi masyarakat yang berada di sekitar lokasi termasuk beberapa ketua RT lainnya.
"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujar Purbo menirukan keluhan warganya.
Warga yang terus mendesak membuatnya meneruskan aspirasi itu ke petugas pemakaman.
Baca juga: Ironis, Pemakaman Korban Corona Ditolak dan Ambulans Diusir di Sejumlah Daerah, Mana Saja?