Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat di Semarang

Kompas.com - 10/04/2020, 14:16 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang perawat di RSUP Kariadi berjenis kelamin perempuan berusia 38 tahun yang dinyatakan positif corona meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) siang.

Rencananya pemakaman perawat tersebut akan dimakamkan di Sewakul, Unggaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Namun, rencana pemakaman itu berubah karena ada penolakan dari warga. Penolakan pemakaman itu pun menjadi viral.

Baca juga: Seorang Baby Sitter Berstatus Covid-19 Meninggal Setelah Dirawat 2 Hari, Baru Mudik dari Jakarta

Ternyata, salah satu orang yang berperan dalam penolakan pemakaman itu adalah Purbo, yang merupakan ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kabupaten Semarang.

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa ketua RT lain.

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah, menirukan warga.

Baca juga: Ketua RT yang Tolak Pemakaman Perawat di Semarang: Saya Menangis, Istri Saya Juga Perawat, Tapi...

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskannya ke petugas pemakaman.

 

Dia beralasan, sebagai ketua RT tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga.

Sambungnya, terjadinya penolakan pemakaman ini, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," katanya.

Baca juga: Detik-detik 2 Anggota KKB Tewas dalam Penyergapan yang Dilakukan Aparat Gabungan di Mimika, 1 Ditangkap

Purbo mengaku, istrinya juga seorang perawat, dalam hatinya dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

 

Atas kejadian itu, di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Fakta Terbongkarnya Penyuplai Makanan dan Amunisi untuk KKB, Berawal dari Petugas Gelar Razia

Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

Bahkan dokter juga memberi penjelasan hingga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha datang ke lokasi.

"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," ujarnya.

Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah

 

(Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com