Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pasien Positif Covid-19 Pertama di NTT, YouTuber Ini Umumkan Hasil Tes Swab Lewat YouTube

Kompas.com - 10/04/2020, 09:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - E, seorang pria asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi orang pertama yang positif mengidap Covid-19 di NTT.

E yang juga  seorang YouTuber mengumumkan sendiri hasil test swab melalui akun YouTube pribadinya.

"Saya baru divonis positif Covid-19 atau corona dan saya mau menceritakan kronologi sampai saya divonis mengidap penyakit ini ,"ujar E saat membuka komentarnya di YouYube, yang dibuatnya pada Kamis (9/4/2020) malam.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Umumkan Kasus Pertama Positif Corona

E mengumumkan hal itu, setelah beberapa jam sebelumnya Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto, mengumumkan tambahan pasien positif asal NTT.

El menggunggah videonya yang berdurasi 18 menit 45 detik pada Jumat (10/4/2020) dini hari.

Dia pun mengaku saat ini tengah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Johannes Kupang.

Dia mengaku, saat ini kondisi kesehatannya baik-baik saja dan menunjukan gejala sakit seperti pasien lainnya yang sering batuk, pilek dan sesak napas.

Namun, E hanya merasa badannya agak sedikit meriang.

Dia pun terima kasih kepada para dokter dan petugas medis lainnya yang telah merawatnya dengan tulus dan profesional.

E menjelaskan kalau saat ini dirinya sedang melanjutkan pendidikan di Yogyakarta.

Dirinya berangkat dari Kabupaten Alor dan tiba di Yogyakarta pada 1 Maret 2020 lalu.

Setelah seminggu kemudian, ia bersama sejumlah teman kuliahnya dipanggil untuk mengikuti kegiatan di Jakarta.

"Selama kegiatan di Jakarta yang dimulai tanggal 9-13 Maret 2020, kemungkinan saya terpapar di sana,"ungkapnya.

Tetapi, kata E, dirinya tidak merasakan sakit seperti penderita corona pada umumnya. Dia hanya merasa meriang dan badan terasa pegal.

Usai kegiatan di Jakarta, semua mahasiswa diminta untuk gelar kuliah secara online, menyusul adanya pandemik corona yang mulai masuk ke Indonesia.

E lalu memutuskan kembali ke Kupang. Namun, E masih singgah di Bali untuk mengunjungi saudaranya pada 18 Maret 2020.

Baca juga: Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang Sempat Ditolak, Fobia Warga Dianggap Berlebihan

Selanjutnya pada 22 Maret 2020, E akhirnya ke Kupang. Tiba di rumahnya, E kemudian mengisolasi diri di dalam kamar sesuai dengan petunjuk pemerintah, meski kondisi tubuhnya tidak sakit.

Dia pun mengaku selama karantina mandiri di rumahnya di Kupang, dia tetap menjaga jarak dengan istri, anak-anak dan keluarganya yang lain.

Sekitar tanggal 26 Maret 2020, E mendengar kabar kalau seorang temannya yang mengikuti kegiatan di Jakarta, masuk kriteria pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dan dinyatakan positif.

Mendengar hal itu, pada keesokan harinya, E lalu berinisiatif ke RSUD WZ Johannes untuk memeriksa kondisi tubuhnya.

Petugas medis lalu mengambil sampel darahnya dan cairan tenggorokan untuk diperiksa.

"Petugas medis mengatakan, kalau hasilnya akan diketahui pada tanggal 4 April. Tapi ternyata hasilnya saya dapat pada 9 April, sehingga saya langsung diisolasi di RSUD WZ Johannes Kupang,"tuturnya.

Terkait dengan kondisinya sekarang, E pun meminta dukungan doa dari seluruh masyarakat NTT khususnya masyarakat Alor agar ia bisa kembali pulih.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, dalam jumpa pers Kamis malam, mengatakan, pihaknya akan mengumumkan secara resmi identitas pasien data dan identitas pasien itu pada Jumat (10/4/2020).

"Rencana besok (Jumat-red) pagi sekitar pukul 09.00 WITA, bapak Gubernur akan berbicara pada kita semua masyarakat Provinsi NTT terkait Covid-19,"ungkap Marius kepada sejumlah wartawan, Kamis (9/4/2020) malam.

"Terkait satu orang postif Covid-19, Bapak Gubernur masih berkordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI,"sambung Marius.

Marius pun berharap, diharapkan masyarakat NTT tidak gelisah dan tetap selalu siaga, waspada, menjaga, kesehatan diri dan tidak panik.

Jika panik, kata Marius, maka akan stres yang menyebabkan daya tahan tubuh turun. Akibatnya penyakit bisa gampang masuk dalam tubuh.

Marius menjelaskan, pengalaman - pengalaman dari sejumlah negara atau provinsi yang terpapar menjadi pelajaran bagi NTT.

Oleh karena itu, semua pihak di NTT harus mengikuti arahan dengan cermat semua protokol yang digunakan WHO seperti, penggunaan masker, tidak menciptakan kerumunan, tidak berkumpul, menjaga jarak ketika ketemu teman atau orang lain di luar rumah.

"Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena itu kita harap masyarakat bisa mematuhi imbauan pemerintah,"ujar Marius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com