Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kasus Positif Corona Baru di Batam: Tersebar dari 2 Klaster, Menularkan ke Anak, Suami, dan Teman Kerja

Kompas.com - 09/04/2020, 21:29 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Azril mengatakan untuk Batam per 9 April 2020 ada lima kasus tambahan positif corona.

Sehingga totalnya kasus positif Covid-19 di Batam menjadi 10 kasus dan total untuk Kepri 21 kasus.

Kasus Batam sendiri untuk hari ini, Kamis (9/4/2020) dari hasil tracing yang dilakukan tim kesehatan, terdapat dua klaster

Yakni klaster V atau kasus 04 untuk Batam yang diketahui pasien menularkan ke anaknya. Kemudian klaster Y atau kasus 06 untuk Batam yang menularkan ke anak, suami dan teman kerja.

"Penularan baru hanya 1 level di bawahnya atau lebih dikenal kontak primer," kata Azril melalui pesan WhatsApp, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: Jumlah Positif Covid-19 di Sumsel Jadi 17 Orang, Pasien Terbaru Punya Riwayat Perjalanan ke Batam

Lima kasus positif corona baru di Batam

Dikatakan Azril, dari data hasil pemeriksaan swab yang diterima dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI, terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang pengambilan sample swabnya dilakukan oleh Tim Analis kesehatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam. 

Diperoleh kesimpulan terdapat lima orang warga Batam yang terdiri dua Laki-laki dan tiga perempuan terkonfirmasi positif corona.

Sebelumnya di Batam ada lima kasus, yakni kasus 01, 03 dan 04 yang meninggal dunia. Sementara kasus 02 dan 05 masih menjalani perawatan.

Baca juga: Meski Merugi karena Sepi, Sriwijaya Air Tetap Layani Rute Natuna-Batam

Kasus 06 positif corona, klaster V

Dijelaskan Azril, kasus 06 adalah seorang pelajar berusia 13 tahun berjenis kelamin laki-laki, yang bersangkutan close contact primer atau kontak erat terdekat dengan kasus 04 (meninggal duni) yang merupakan ibu kandungnya.

Pada saat ibunya dalam perawatan, yang bersangkutan tinggal sendiri di rumah sampai kakeknya datang untuk mendapinginya.

Pada saat itu yang bersangkutan sudah merasakan adanya gangguan kesehatan badannya terasa demam, ada muntah dan batuk ringan.

"Kemudian oleh tim medis puskesmas setempat dilakukan pemeriksaan dan diberi obat," jelas Azril.

Baca juga: Wali Kota Batam Minta Pengusaha Garmen Produksi Masker Kain untuk Warga

Pada tanggal 30 Maret 2020 ibunya meninggal dunia dan setelah itu yang bersangkutan ditetapkan sebagai ODP dan ditempatkan di Rusun Tanjung Uncang guna dilakukan observasi dan pemantauan kondisi kesehatannya.

Tanggal 1 April 2020, yang bersangkutan dilakukan Rapid Tes dan hasilnya Reaktif serta dilanjutkan dengan pengambilan spesimen swab dan hasilnya positif.

"Namun selama dalam pantauan petugas di tempat observasi Tanjung Uncang kondisi yang bersangkutan terlihat semakan membaik. Bahkan saat sample swabnya baru diterima dengan kesimpulan terkonfirmasi Positif kondisinya yang bersangkutan terlihat stabil," ungkap Azril.

Saat ini yang bersangkutan ditempatkan ruang isolasi PIE RSBP Batam, dan kondisi yang bersangkutan hingga saat ini dalam keadaan stabil.

Baca juga: Dinilai Rawan Corona, Pelabuhan Feri di Batam Rutin Disemprot Disinfektan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com