Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Penanganan Covid-19 di Salatiga Rp 70 Miliar, Setiap RW Kebagian Rp 15 Juta

Kompas.com - 09/04/2020, 13:28 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Seluruh Rukun Warga di Kota Salatiga dialokasikan dana sebesar Rp 15 juta untuk penanganan pencegahan persebaran virus corona atau Covid-19.

Sementara untuk skala kota, Pemkot Salatiga menganggarkan Rp 70 miliar.

"Anggaran Rp 15 juta per RW tersebut diambilkan dari dana Guyub RW yang merupakan program rutin. Nanti akan kita perkuat dengan surat, agar bisa dimanfaatkan untuk pencegahan corona," jelas Wali Kota Salatiga Yuliyanto kepada wartawan di rumah dinasnya, Kamis (9/4/2020).

Penggunaan stimulan tersebut diarahkan untuk pembelian disinfektan, hand sanitizer, dan sabun cair.

Baca juga: Kontak dengan PDP, Pasien Positif Corona di Salatiga Bertambah

Sementara untuk jaring pengaman sosial (JPS), lanjutnya, dianggarkan hingga Rp 70 miliar.

Dana tersebut berasal dari pergeseran anggaran sebanyak Rp 18 miliar dan biaya tak terduga Rp 52 miliar.

"Tujuannya hanya satu, membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi karena wabah corona ini," tegas Yuliyanto.

Terlebih, kata dia, Pemkot Salatiga sudah menetapkan status tanggap darurat selama 60 hari mulai 1 April 2020.

Dia memperkirakan ada sekitar 30.000 warga yang terdampak secara ekonomi.

"Tapi ini masih dilakukan pendataan secara ketat, karena penerima bantuan ini bukan yang terdaftar sebagai Program Keluarga Harapan," kata Yuliyanto.

Baca juga: Pemkot Salatiga Wacanakan Denda untuk Warga yang Tak Tertib Kenakan Masker

Bantuan tersebut berwujud paket sembako yang akan diberikan selama tiga bulan ke depan.

Terkait rencana pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat, Yuliyanto mengaku, masih melakukan pendataan dan akan selesai pada 15 April 2020.

"Nanti kalau ada program dari pusat atau provinsi, maka bisa disinergikan. Kita harus bersatu mengatasi wabah ini," ungkapnya.

Yuliyanto menambahkan, sebanyak 500 pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena imbas corona.

Pemkot Salatiga sendiri berencana memberdayakan pekerja yang terkena PHK untuk tetap produktif dengan bergabung ojek online lokal asli Salatiga.

"Kemarin saya sudah komunikasi, tapi nanti kita matangkan dulu rencana tersebut. Pasti kita gunakan segala jejaring, terutama yang berbasis teknologi, untuk menekan pengangguran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com