Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test, 4 ODP di Garut Positif Corona

Kompas.com - 09/04/2020, 08:58 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 4 orang dalam pemantauan (ODP) di Garut, Jawa Barat, dinyatakan positif terjangkit virus corona setelah menjalani pemeriksaan dengan rapid test.

Meski demikian, keempat ODP tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut menggunakan swab tenggorokan untuk memastikan keberadaan virus corona.

Hal tersebut disampaikan Ricky Rizky Darajat selaku Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemkab Garut.

Baca juga: Duduk Perkara Warga Cianjur Tolak Pemakaman Jenazah PDP Corona

“Perlu disampaikan bahwa hasil rapid test belum bisa dipastikan 100 persen konfirmasi positif Covid-19, karena tingkat akurasinya berkisar 70 hingga 80 persen,” kata Ricky dalam keterangan pers, Rabu (8/4/2020) malam.

Ricky menyampaikan, dari jumlah total ODP sebanyak 1.240 orang, 670 orang di antaranya telah menjalani rapid test.

Hasilnya, 4 orang dinyatakan positif Covid-19.

Keempat ODP yang positif berdasarkan rapid test yaitu seorang  laki-laki di Kecamatan Selaawi; seorang perempuan di Kecamatan Tarogong Kaler; seorang perempuan di Kecamatan Cibalong dan seorang laki-laki di Kecamatan Cikajang.

Baca juga: Siapkan Rp 10 Miliar, Pemkab Garut Akan Lunasi Utang Warga di Rentenir

Menurut Ricky, perlu dilakukan uji sampel swab untuk diperiksa di laboratorium di Bandung.

Saat ini, perlu waktu sedikitnya 7 hari untuk mendapatkan hasil laboratorium.

“Kita tetap lakukan langkah-langkah strategis, kita awasi ketat mereka untuk bisa melakukan isolasi, baik di rumah sakit atau secara mandiri dan membatasi aktivitas kesehariannya,” kata Ricky.

Selain pengawasan ketat, Pemkab Garut juga melakukan tracing orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan keempat ODP tersebut.

Dari hasil penelusuran, ada 26 orang yang punya riwayat kontak dengan mereka.

“Semuanya telah rapid test dan hasilnya semua negatif,” kata Ricky.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com