Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rangga, Mahasiswa S2 Filsafat UGM Seminar Tesis Online, Bergantung Koneksi Internet

Kompas.com - 09/04/2020, 08:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pagi hari, Rangga Kala Mahaswa, Mahasiswa S2 Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berada di kontrakannya daerah Condongcatur, Depok, Sleman.

Ia mengenakan kemeja putih lengkap dengan dasi serta jas hitam.

Mahasiswa S2 Ilmu Filsafat UGM ini lalu melangkah menuju laptop. Kemudian, ia duduk tepat di depan laptopnya.

Baca juga: Dukung Belajar Online, Komisi X DPR Minta Pemerintah Perkuat Jaringan Internet

Rangga membaca-baca kembali materi yang akan dipresentasikan untuk seminar proposal tesis-nya.

Berbeda dengan seminar-seminar lainnya, di tengah pandemi Covid-19 ini, seminar dilaksanakan daring melalui aplikasi Webex.

Jarum jam menunjukan pukul 10.00 WIB dan seminar melalui daring pun dimulai. Wajah tiga dosen pengujinya telah muncul di layar laptop. Tiga dosen ini berada di tempatnya masing-masing.

Setelah sekitar 40 menit seminar tersebut selesai.

Usai seminar, Rangga menceritakan, seminar berjalan dengan lancar meski melalui daring.

"Seminar berjalan lancar, presentasi juga tidak ada hambatan," ujar Rangga, dalam keterangan tertulis Humas UGM, Rabu (8/4/2020).

Dijelaskannya, seminar digelar secara daring karena memenuhi instruksi dari Rektor UGM yang membatasi aktivitas di kampus sehubungan dengan pandemi Covid-19.

Semua aktivitas akademik di UGM kini dilakukan secara daring, termasuk seminar proposal maupun sidangnya.

Webex sebagai media, memang sudah diarahkan oleh Fakultas Filsafat UGM.

Tim IT dari fakultas telah menyiapkan seminarnya melalui Webex.

Sehingga, Rangga tinggal menyiapkan berbagai peralatan pendukung, seperti laptop yang disertai webcam, headset, dan koneksi internet.

Menurutnya, faktor penentu kelancaran seminarnya melalui daring tidak lain adalah koneksi internet yang cepat.

Hal itu pernah dirasakannya saat menjadi asisten dosen Drs. Imam Wahyudi, M.Hum., yang mengampu kuliah Epistemologi dan Filsafat Teknologi.

Selama pandemi covid-19, Rangga telah empat kali membantu perkuliahan daring melalui Webex.

Baca juga: Pelayanan Dokumen Dukcapil Sepenuhnya Daring, Begini Cara Urusnya

Banyak mahasiswa yang akhirnya tidak bisa mengikuti perkuliahan secara optimal karena masalah koneksi internet.

"Mereka mengeluh koneksi yang jelek. Hal itu sebenarnya wajar saja karena jangkauan internet di Indonesia beragam, tergantung operator yang mereka pakai," ungkapnya.

Rangga menilai, metode pembelajaran tatap muka lebih berkualitas dibandingkan dengan daring. Mahasiswa juga tidak perlu khawatir akan koneksi jelek atau putus.

"Pembelajaran daring mengurangi interaksi dan gerak peserta maupun pengisinya. Agak capai juga karena harus pake headset, ketika tatap muka tidak perlu menyiapkan peralatan semua sudah disiapkan dari kampus," tuturnya.

Mahasiswa S2 Ilmu Filsafat UGM ini berharap agar wabah Covid-19 ini segera berakhir. Sehingga nantinya, perkuliahan maupun ujian bisa dilakukan dengan tatap muka.

Rangga ingin ujian tesisnya nanti dapat dilaksanakan secara tatap muka.

"Tidak hanya karena ingin ujian itu berjalan lebih interaktif, tetapi saya juga ingin harap wabah ini segera mereda. Tentu saya mendukung physical distancing dan work from home, tapi semakin lama tidak baik bagi kesehatan mental," tegasnya.

Sementara itu, salah seorang penguji Seminar Proposal Tesis Rangga Kala Mahaswa, Dr. Sonjoruri Budiani Trisakti, M.A., menyatakan para dosen sebenarnya mengalami kesulitan dalam melaksanakan kuliah atau ujian secara daring.

Menurutnya, hal itu karena banyak dari dosen usianya sudah tua dan mengalami kesulitan beradaptasi dengan teknologi.

Di sisi lain, para dosen juga mengeluhkan mengenai koneksi internet sama halnya dengan yang dirasakan oleh mahasiswa. Tetapi, dosen mau tak mau harus beradaptasi demi mahasiswanya.

Work from home tidak bisa menjadi alasan kita untuk bermalas-malasan. Memang suasananya tidak seformal ketika tatap muka, tapi bukan berarti tidak serius. Termasuk menjadi penguji seminar tadi pun harus kami lakukan. Jika ditunda, kasihan mahasiswa yang masa studinya juga harus tertunda,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com