Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Pasien Positif Corona yang Sembuh, Kaget Hasil Tes Berbeda dan Tak Merasakan Gejala

Kompas.com - 09/04/2020, 06:17 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pasien pertama positif virus corona baru atau Covid-19 di Gresik, Jawa Timur, dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang.

Pasien itu telah kembali menjalani kehidupan sehari-hari.

Wakil Bupati Gresik Mohammad Gresik menghubungi pasien tersebut saat memberikan keterangan pers di Gedung Pemkab Gresik pada Rabu (8/4/2020).

Lewat sambungan telepon, pasien pertama corona di Gresik itu setuju berbagi pengalaman kepada publik.

Di awal percakapan, Qosim bertanya awal mula pasien itu dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 10 Pasien Covid-19 Sembuh, Kota Semarang Lanjutkan Tren Positif Tangani Virus Corona

Pasien pertama itu mengaku kaget diberi tahu positif mengidap Covid-19. Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan tes swab di Provinsi, pasien itu dinyatakan negatif corona.

"Saya terima hasil (tes) di provinsi itu negatif, tapi kenapa kok yang di pusat positif," kata pasien pertama positif corona di Gresik itu.

Qosim lalu bertanya apakah pasien itu mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas.

Tapi, pasien itu tak merasakan gejala serupa itu. Ia mengaku dalam keadaan sehat selama pemeriksaan di Surabaya.

"Saya (melakukan tes) swab di Surabaya dan (hasilnya) dikirim ke Jakarta (Balitbangkes Kemenkes). Tapi enggak tahu kok yang Jakarta itu (diketahui) positif, dua hari setelah yang daerah keluar," kata dia.

 

Pasien pertama Covid-19 di Gresik itu langsung dirawat di ruang isolasi rumah sakit karena hasil tes swab di Jakarta dinyatakan positif Covid-19.

Cairan tenggorokan pasien itu diambil lagi oleh tim medis untuk dites ulang.

"Dari Jumat sampai Senin di RS terus swab ulang, karena hasilnya berbeda antara daerah dan pusat," kata dia.

Ketika sembuh, pasien itu harus tiga kali melakukan tes swab untuk memastikan dirinya sembuh dari Covid-19.

Sampel cairan tenggorokan itu diuji di Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.

"Hari ini swab ketiga dan baru dinyatakan sehat," kata dia.

Baca juga: Jalani Rapid Test, 5 Peserta Pelatihan Petugas Haji asal Gresik Terindikasi Positif Covid-19

Qosim pun sempat menanyakan reaksi warga sekitar tempat tinggalnya ketika dinyatakan positif Covid-19.

Pasien pertama Covid-19 di Gresik itu tak merasakan perbedaan berarti. Karena, dirinya tak terlalu bergaul dengan lingkungan sekitar.

Biasanya, pasien itu berangkat kerja sekitar pukul 06.00 WIB dan pulang pada pukul 18.00 WIB.

Setelah tiba di rumah, pasien itu tak nongkrong dengan masyarakat sekitar.

"Jadi dengan warga kurang begitu komunikasi. Tapi enggak ada reaksi warga, biasa saja Pak," kata pasien itu.

 

Qosim lega dengan pernyataan itu. Ia meminta pasien itu melapor jika mengalami diskriminasi dari masyarakat sekitar.

Sebagai kepala daerah, Qosim akan memberikan edukasi ke masyarakat yang melakukan diskriminasi itu.

"Kalau memang ada, tolong saya dikabari. Karena saya punya tanggung jawab untuk mengembalikan, mengedukasi masyarakat, bahwa orang yang sakit seperti Mbak tidak harus dijauhi," tutur Qosim.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Terduga Pemasok Bahan Makanan ke KKB di Mimika

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Gugus Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Gresik, sebanyak lima pasien positif corona tercatat hingga Rabu (8/4/2020).

Rinciannya, satu pasien dinyatakan sembuh, satu meninggal, dan tiga pasien masih dirawat di rumah sakit.

Sementara, 69 pasien dalam pengawasan (PDP), 60 orang tanpa gejalan (OTG), dan 850 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com