Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik di Atas KM Lambelu...

Kompas.com - 09/04/2020, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - KM Lambelu dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/2/2020) karena tiga kru kapal milik Pelni diduga positif Covid-19.

Kapal tersebut tiba di perairan Maumere Kabupaten Sikka pada Senin (6/3/2020) sekitar pukul 02.30 Wita.

Mereka membawa 233 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) dari Tarakan, Kalimantan Timur.

Baca juga: Pemkab Flotim dan Ende Jemput Warganya Penumpang KM Lambelu

Tiga orang yanng terindikasi Covid-19 adalah satu petugas kantin dan dua orang ABK kapal.

Mereka menjalani rapid test virus corona baru yang dilakukan saat kapal lego jangkar tak jauh dari Dermaga Lorens Say, Maumere, Kabupaten Sikka.

Setelah rapid test dilakukan, petugas medis langsung mengambil cairan tenggorokan tiga orang yang terindikasi Covid-19.

Rencananya spesimen akan dikirim ke Makassar karena kapal dan tiga orang tersebut akan kembali ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Rumah Jabatan Bupati Sikka Jadi Tempat Karantina Penumpang KM Lambelu

Panik, penumpang lompat ke laut

Foto : Saat Bupati bersama Forkominda Sikka memantau KM Lambelu, Selasa malam.KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Saat Bupati bersama Forkominda Sikka memantau KM Lambelu, Selasa malam.
Saat mendengar larangan berlabuh oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, penumpang di KM Lambelu histeris dan panik.

Mereka berkumpul di dek kapal dan beteriak memohon agar pemerintah setempat mengizinkan KM Lambelu bersandar.

Lima penumpang yang menggunakan jaket pelampung terlihat melompat ke laut dan berusaha berenang ke daratan.

Baca juga: Jemput Penumpang asal Nagekeo di KM Lambelu, Bupati: Tentu dengan Protokol Covid-19

Kepanikan penumpang terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Melihat lima penumpang melompat ke laut, Pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan KM Lambelu bersandar dengan sejumlah syarat.

Saat tahu diizinkan bersandar, lima penumpang yang lompat ke laut berenang kembali ke kapal. Mereka selamat.

Baca juga: Detik-detik Penumpang KM Lambelu Terjun ke Laut karena Dilarang Berlabuh di Maumere

Alasan kemanusian

Tangkapan layar suasana sejumlah penumpang KM Lambelu terjun ke laut usai dilarang berlabuh di pelabuhan. - Tangkapan layar suasana sejumlah penumpang KM Lambelu terjun ke laut usai dilarang berlabuh di pelabuhan.
Selasa malam, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengizinkan kapal tersebut bersandar karena alasan kemanusiaan.

Keputusan itu diambil setelah Roberto dan Forkompida Sikka bernegosiasi dengan para penumpang di atas kapal.

"Keputusan ini sebagai pertimbangan kemanusiaan. Meskipun dalam kapal sudah ada yang teridentifikasi Covid-19. Sekarang kapal akan bersandar di pelabuhan," kata bupati, Selasa malam.

Roberto mengatakan awalnya Pemerintah Sikka telah meminta kapal dan para penumpang kembali ke Makassar.

Baca juga: Pelni dan Dishub NTT Izinkan KM Lambelu Bersandar, Bupati Sikka: Mau Bunuh Kita di Sini?

Namun Dinas Perhuhungan Provinis NTT melalui edarannya tetap mengizinkan KM Lamvelu bersandar di pelabuhan.

"Ini salahnya kan, kita sudah peringati dari awal. Surati jangan masuk karena di atas kapal itu ada orang positif Covid-19. Tetapi Pelni dan Dishub Provinsi anggap enteng ini," ungkap Roberto, Selasa (7/4/2020).

Berdasarkan hasil rapid test, tiga kru kapal terindikasi positif dari sampel 25 orang.

"Saat begini, mana dinas provinsi. Dia yang mengizinkan orang masuk, atau mau bunuh kita di sini?" sambungnya dengan nada kesal.

Baca juga: 3 Kru KM Lambelu Terindikasi Positif Covid-19, Pemda Hanya Karantina Penumpang Asal Sikka

Setelah peristiwa loncatnya penumpang ke laut, akhirnya Pemka Sikka pun menyiapkan petugas medis serta ruang karantina massal di Gedung Sikka Convention Center dan rumah jabatan bupati.

Ruang karantina itu hanya digunakan warga yang berasal dari Sikka.

Penumpang perempuan asal Sikka sebanyak 40 orang akan dikarantina di rumah jabatan bupati. Sedangkan 93 penumpang laki-laki asal Sikka akan dikarantina di Gedung Sikka Convention Center.

Menurut Roberto, ratusan warga Sikka tersebut akan dikarantina terpusat karena sebelumnya berada di daerah yang sudah terpapar virus corona.

Baca juga: Fakta KM Lambelu Dilarang Bersandar, 3 Kru Terindikasi Positif Corona dan Penumpang Lompat ke Laut

Saat turun dari kapal para penumpang menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas medis setempat.

Sementara, penumpang dari Kabupaten Nagekeo, Ende, dan Flores Timur tetap di kapal menunggu dijemput pemkab masing-masing.

"Kapal kami sadarkan, para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto.

Baca juga: KM Lambelu Diizinkan Bersandar, Bupati Sikka: Alasan Kemanusiaan

Penumpang kapal daerah lain dijemput

Foto : Saat para penumpang KM Lambelu tiba di gedung Sikka Convention Center, Selasa malam.KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Saat para penumpang KM Lambelu tiba di gedung Sikka Convention Center, Selasa malam.
Pemkab Nagekeo akan menjemput seluruh penumpang asal Nagekeo yang berada di KM Lambelu.

Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do saat dihubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (8/4/2020) mengatakan pihaknya telah menyiapkan kendaraan untuk menjemput warga Nageko di KM Lambelu.

Petugas yang menjemput sudah berangkat pada Selasa malam.

Yohanes mengatakan penjemputan warga akan dilakukan sesuai protokol Covid.

Setelah dijemput, para penumpang akan diarahkan ke Kota Mbay untuk pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuh oleh tim medis.

Baca juga: Hasil Rapid Test 3 Kru KM Lambelu Terindikasi Positif, Tim Medis Lakukan Tes Swab

Ia menyebut pihaknya belum menyiapkan karantina karena APD untuk Satgas Covid-19 dan alat rapid test masih terbatas.

Pemeriksaaan thermo gun akan dilakukan saat penumpang tiba di Kota Mbay. Setelah diperiksa, pemda akan mengimbau para penumpang melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah mengirimkan 3 unit bus dan beberapa orang dari tim Satuan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menjemput 22 penumpang yang masih tertahan di Maumere.

Baca juga: Sempat Lompat ke Laut, 5 Penumpang Kembali Naiki Kapal Setelah KM Lambelu Diizinkan Bersandar

"Kami sudah mengutus beberapa anggota Satuan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 ke Maumere untuk bersama Satgas Kabupaten Sikka melakukan pengamanan terhadap 22 penumpang asal Flores Timur," ujar Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu siang.

Anton mengungkapkan, pemkab dan masyarakat Flotim tidak bisa menolak para penumpang KM Lambelu asal Flotim.

Anton juga mengucapkan terima kasih kepada para perantau asal Flores Timur yang memilih untuk tidak pulang ke daerah.

Baca juga: KM Lambelu Dilarang Bersandar karena ABK Diduga Terjangkit Covid-19, Penumpang Teriak dan Lompat ke Laut

"Jika dilihat dari jumlahnya, saat ini sudah semakin menurun. Terima kasih untuk pengertian kita semua," ungkap Anton.

Pemerintah Kabupaten Ende, NTT, juga mengirim tim untuk menjemput para penumpang dari daerah itu yang masih tertahan di KM Lambelu di Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende, Muna Fatma mengatakan jika tiba di Ende, pemerintah akan memberlakukan para warga yang pulang itu sesuai dengan protokoler yang berlaku.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nansianus Taris, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com