Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2020, 20:27 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak delapan hotel di Sumatera Selatan memilih berhenti beroperasi akibat tingkat hunian dari pengujung anjlok hingga 80 persen selama wabah virus corona melanda.

Delapan hotel tersebut berada di kota Palembang, kota Lubuk Linggau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera selatan, Herlan Aspiudin mengatakan, delapan hotel tersebut memilih tutup karena tak sanggup untuk menutupi biaya operasional.

Baca juga: 575 Hotel di Jabar Tutup Sementara, 25.000 Karyawan Dirumahkan

 

Sementara, tingkat hunian mengalami penurunan yang jauh semenjak virus corona.

"Ada 300 hotel di Sumsel ini, namun delapan sudah memilih tutup karena huniannya berkurang. Sisanya masih bertahan," kata Herlan melalui telepon ke Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Herlan mengungkapkan, manajemen hotel pun memutar otak untuk bertahan ditengah penyebaran virus corona.

Baca juga: Berdalih Kemanusiaan, Bidan Aborsi Remaja 17 Tahun di Hotel, Gagal dan Pasien Pendarahan

Sewakan kamar untuk ODP

 

Bahkan, sebagian hotel akhirnya menyewakan kamar sebagai ruang isolasi mandiri bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Ada juga yang membuka layanan pesan antar, ini sebagai salah satu strategi manajemen hotel untuk bertahan," ujarnya.

Imbauan dari pemerintah pusat untuk menjaga jarak selama masa Covid-19, membuat agenda seluruh kegiatan di hotel menjadi batal dilakukan.

Kondisi itu menurut Herman membuat para pengelola hotel menjadi terpuruk.

"Hotel di Sumsel mengandalkan Meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE). Dengan tidak diperbolehkannya kerumunan, kegiatan seperti ini berkurang bahkan hilang,” ujarnya.

Baca juga: Pariwisata Lombok Barat Nyaris Mati karena Corona, 1.321 Karyawan Hotel Dirumahkan

 

Harga kamar diturunkan sampai 50 persen

Terpisah, General Manager Hotel Santika Palembang Hendri Maryanto menambahkan, akibat turunnya pengunjung, mereka saat ini terpaksa menurunkan harga kamar sebesar 50 persen selama masa Covid-19.

Kondisi ini menurut Hendiri, membuat bisnis perhotelan menjadi terancam.

"Ongkos produksi tidak cukup dengan kondisiketerisian hanya 30 persen.

Sekarang saja, harga kamar kami turunkan menjadi Rp 450.000  per malam,” ujarnya.

Ia pun berharap kondisi tersebut dapat membuat pemerintah memberikan keringanan untuk pengelola hotel agar menekan ongkos operasional.

"Setidaknya ada subsidi listrik, sepanjang Covid-19 ini sebagai keringanan,” jelasnya.

Baca juga: 60 Kamar Standar Hotel Bintang 3 Disediakan bagi Pasien Terkait Corona di Babel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com