AR (37) meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin, (6/4/2020) pukul 16.00 Wita.
AR ke rumah sakiy karena tersengat lebah di bagian kening dan mengalami pembengkakan bagian wajah.
Pihak rumah sakit kemudian mengisolasi AR karena ia memiliki riwayat perjalanan di zona merah. Selain itu, AR juga demam saat pertama tiba di rumah sakit.
Keluarga sempat tak terima saat tahu AR dirawat di ruang isolasi Covid-19 meski hanya tersengat lebah.
Bahkan sempat terjadi keributan antara keluarga pasien dan sejumlah tim medis RS di Kabuapeten Wajo.
Jenazah AR kemudian dievakuasi ke rumah duka, Jalan Kelapa, Kelurahan Lamaddukelleng, Kecamatan Tempe dan rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) pada Selasa (7/4/2020) siang.
Baca juga: Keluarga Pasien Mengamuk di RS: Cuma Disengat Lebah Kenapa Harus Diisolasi...
Tiga OTG itu menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"Itu adalah kategori yang OTG. Jadi orang tanpa gejala tapi pernah kontak dengan PDP atau yang confirm positif," kata Humas Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif saat dihubungi, Senin.
Husnul mengatakan, tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri karena tidak menunjukkan gejala.
"Jadi informasi terakhir bahwa yang bersangkutan sudah isolasi mandiri di rumah," katanya.
Meski karantina mandiri, tiga pasien positif itu tetap dalam pengawasan ketat petugas kesehatan setempat.
Baca juga: 3 OTG Dinyatakan Positif Corona di Malang, Jalani Isolasi Mandiri
Video berdurasi 2 menit 8 detik itu menceritakan Master Limbad dan timnya.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto di video pendek tersebut mengingatkan bahwa mudik bisa menyebarkan virus corona.
"Master boleh makan paku, boleh sekuat linggis, tapi virus corona jangan main-main. Master harus balik, tidak boleh mudik," kata Juang dengan tegas kepada Limbad dan rekan-rekannya di halaman Mapolres Cianjur, Jawa Barat, Senin (6/4/2020).
Pada bagian akhir video, Juang bersama Master Limbad menyampaikan imbauan kepada masyarakat Cianjur untuk menunda mudik di tengah pandemi Covid-19.
“Sayangi keluarga kita, sayangi saudara kita, sayangi kita semua, semoga kita semua terhindar dari virus corona,” ucap Juang.
Baca juga: Ketika Master Limbad Gagal Mudik dan Tepergok Polisi di Cianjur
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Hendra Cipta, Abdul Haq, Andi Hartik, Firman Taufiqurrahman | Editor: Khairina, Dheri Agriesta, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.