KOMPAS.com - Mulyono (59), driver ojek online (ojol) warga asal Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengaku mau menerima permintaan untuk mengantar penumpang yang telah menipunya dari Purwokerto ke Solo karena adanya iming-iming imbalan sebesar Rp 700.000.
Uang yang dijanjikan oleh penumpang itu rencananya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selama wabah corona. Namun, ia malah menjadi korban penipuan.
"Saya tidak takut terhadap penyakit yang disebabkan virus corona, takutnya kalau anak saya kelaparan. Namun saya tetap waspada terhadap penyakit itu," ujar Mulyono setelah menerima santuna, Selasa (7/4/2020).
Dari kejadian yang dialaminya, Mulyono mengaku sangat bersyukur karena saat ia mendapatkan musibah tersebut rekan-rekan sesama ojol membantu dirinya hingga ia akhirnya dapat kembali ke rumah.
"Mungkin kalau saya masih jadi opang (ojek pangkalan, tidak mendapat bantuan seperti kemarin," kata Mulyono.
Peristiwa yang dialami Mulyono membuat sejumlah pejabat di Banyumas memberikan santunan kepada dirinya.
Baca juga: Kronologi Driver Ojol Ditipu Usai Antar Penumpang dari Purwokerto ke Solo
Santunan diserahkan oleh Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka, Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan dan Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Banyumas Agus Nur Hadi di halaman Mapolresta Banyumas, Selasa (7/4/2020).
Para pejabat tersebut mengapresiasi kekompakan para pengemudi ojol dalam membantu sesama. Selain itu, semangat gotong royong yang bahu-membahu membantu sesamanya yang terkena musibah.
Mulyono mengaku sangat terharu ketika menerima santunan dari para pejabat itu di halaman Mapolresta Banyumas.
"Ya senang sekali, saya orang kecil, dapat santunan dari orang-orang besar seperti ini. Kalau bisa nangis saya nangis kencang, makanya saya tidak bisa ngomong banyak karena hatinya nelangsa," kata Mulyono.
Baca juga: Pengakuan Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP: Saya Suka Sama Dia, tapi...
Sebelumnya diberitakan, Mulyono (59) warga Kalibagor, Desa Srowot, Banyumas, menjadi korban penipuan di Solo, Sabtu (4/4/2020).
Mulyono yang sedang mangkal di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto diminta mengantarkan penumpang ke Solo.
Pria 59 tahun tersebut diminta mengantar penumpang dari Terminal Purwokerto ke Solo sejauh 230 km.
Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah
Si penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu menjanjikan akan membayar ongkos Rp 700.000.
Setelah sepakat dengan harga, mereka kemudian berangkat dari Terminal Purwokerto sekitar pukul 14.00 WIB dan sampai di Solo Pukul 19.00 WIB.
Namun sesampainya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjarsari si penumpang menghilang.
Penumpang itu awalnya meminta berhenti di masjid untuk salat, tapi setelah ditunggu sekian lama, tidak diketahui keberadaannya.
Ia kemudian ditegur seorang warga dan bertanya sedang menunggu siapa.
Saat itu ia melihat ke dalam masjid dan sadar jika penumpangnya telah kabur. Padahal sandal milik penumpang masih di depan masjid.
"Saya ditegur warga ditanya menuggu siapa, saya jawab menunggu penumpang, saya lihat dalam Masjid sudah kabur," jelasnya.
(Penulis Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor Khairina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.