Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 PDP Corona Asal Kabupaten Tasikmalaya Meninggal di Ruang Isolasi Rumah Sakit

Kompas.com - 07/04/2020, 21:24 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dua warga Kabupaten Tasikmalaya yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal saat dirawat di ruang isolasi rumah sakit.

Satu PDP corona di antaranya meninggal di ruang isolasi RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya Selasa (7/4/2020) pagi tadi, dan satu pasien PDP lainnya diketahui meninggal di ruang isolasi salah satu rumah sakit swasta Kota Tasikmalaya pada Senin (30/3/2020) lalu.

Juru Bicara Tim Krisis Center Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, telah dua kali kasus meninggalnya PDP asal Kabupaten Tasikmalaya yang selama ini dirawat di rumah sakit wilayah Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Cegah Pemudik, 2 Desa di Kabupaten Tasikmalaya Lakukan Karantina Mandiri

Pasien meninggal terbaru Selasa pagi tadi, dan timnya atas dasar kemanusiaan telah membantu sampai proses pemakaman jenazahnya di kampung halaman korban di Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, sesuai dengan protokol Covid-19 yang telah ditetapkan.

"Iya, pasien PDP ada yang meninggal lagi, tapi itu orang kabupaten lagi (Tasikmalaya). Meninggalnya tadi pagi dan telah dimakamkan di tempat asalnya di kabupaten," jelas Uus kepada wartawan lewat saluran telepon, Selasa sore.

Uus menambahkan, sebelumnya satu warga berstatus PDP Covid-19 asal Kabupaten Tasikmalaya diketahui meninggal saat proses karantina di salah satu rumah sakit swasta wilayah Kota Tasikmalaya, Senin (30/3/2020) lalu.

Jenazah saat itu langsung diambil oleh keluarga dan petugas ambulans Sigesit 119 Kabupaten Tasikmalaya untuk proses penguburan di kampung halamannya.

"Kalau waktu itu jenazah langsung diambil oleh pihak Kabupaten Tasikmalaya. Satu orang meninggal itu warga kabupaten (Tasikmalaya). Pelaporannya bukan ke kita (Kota Tasikmalaya), tapi oleh kabupaten (Tasikmalaya) juga," ujar Uus.

Selama ini, kata Uus, memang ada beberapa warga Kabupaten Tasikmalaya berstatus PDP corona dirawat di ruang karantina beberapa rumah sakit wilayah Pemkot Tasikmalaya.

"Pelaporan dan pendataan pasien PDP corona yang meninggal di RS Kota Tasikmalaya, warga asal Kabupaten (Tasikmalaya) dan nanti datanya masuk oleh pihak kabupaten," ungkapnya.

Hal sama diungkapkan Wakil Direktur RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya Deni Diyana. Khusus PDP corona asal Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal pagi tadi, proses pemakamannya dibantu oleh Tim Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) rumah sakitnya.

Mulai dari proses pengurusan jenazah sampai pemulasaraan hingga pemakaman dilakukan di wilayah Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya.

Pihaknya pun mengambil langkah inisiatif tersebut untuk menghindari lamanya proses eksekusi pemakaman yang tak boleh lebih dari waktu empat jam karena sangat berbahaya menyebarkan virus ke orang lain di dekatnya.

"Kami dari tim IPJ RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya membantu proses pemulasaraan hingga ke pemakaman terhadap pasien PDP yang dirawat di kami. Sesuai SOP, kita bantu bawa jenazah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Alhamdulillah proses pemakaman berlangsung kondusif, tidak ada penolakan dari warga setempat," ujar Deni.

Baca juga: 900 Pemudik Tiba di Kabupaten Tasikmalaya dalam Sehari, Puskesmas Perbatasan Kewalahan.....

Saat proses pemakaman pun, lanjut Deni, lokasinya dijaga ketat oleh petugas kepolisian dan TNI guna mengantisipasi hal lain yang tak diinginkan.

"Usai prosesi pemakaman dilakukan petugas dan masyarakat yang ada di lokasi disemprot cairan disinfektan guna mengantisipasi penyebaran virus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com