Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Lambelu Dilarang Bersandar karena ABK Diduga Terjangkit Covid-19, Penumpang Teriak dan Lompat ke Laut

Kompas.com - 07/04/2020, 19:39 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - KM Lambelu yang berlayar dari Tarakan Kalimantan Timur menuju, Kabupaten Sikka, NTT, dilarang sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere

KM Lambelu dilarang sandar karena diduga 3 anak buah kapal (ABK) tersebut terjangkit Covid-19. 

Baca juga: 3 Kru Kapal Diduga Terjangkit Covid-19, KM Lambelu Dilarang Bersandar di Maumere

Akibat larangan itu, sejumlah penumpang lompat dari kapal ke laut dan berusaha berenang ke daratan. 

Sementara itu, ratusan penumpang lainnya berteriak meminta pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan kapal untuk sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere. 

Merespons aksi para penumpang yang lompat ke laut, tim Sar Maumere langsung melakukan pertolongan. 

Beberapa penumpang yang lompat ke laut pun berhasil diselamatkan oleh tim Sar Maumere. 

Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, 5 penumpang KM Lambelu yang loncat menggunakan life jacket.

Putu mengatakan, kelima penumpang nekat lompat ke laut saat Bupati Sikka dan Forkompinda menyampaikan kapal tidak boleh sandar.

Pemerintah Kabupaten Sikka di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelumnya melarang seluruh penumpang dan anak buah kapal (ABK) KM Lambelu untuk turun dan bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4/2020).

Larangan itu lantaran sejumlah kru kapal milik Pelni tersebut diduga terjangkit Covid-19.

 

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, mengatakan, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo telah melakukan koordinasi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait pelarangan kapal itu bersandar.

Baca juga: Diduga Ada ABK Terjangkit Covid-19, Bupati Sikka Izinkan KM Lambelu Bersandar dengan Syarat

Terkait tiga orang ABK yang diduga terjangkit Covid-19, Marius mengaku segera berkoordinasi dengan Pemerintah Sikka.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo kemudian mengizinkan kapal bersandar di pelabuhan, tetapi penumpang tidak boleh turun.

"Kapal kami sandarkan. Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto, Selasa (7/4/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com