PURWOKERTO, KOMPAS.com - Mulyono (59), pengemudi ojek online (ojol) yang ditipu penumpang untuk mengantar dari Purwokerto ke Solo mendapat santunan dari sejumlah pejabat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Santunan diserahkan oleh Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka, Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan dan Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Banyumas Agus Nur Hadi di halaman Mapolresta Banyumas, Selasa (7/4/2020).
Whisnu mengatakan, ia tergerak untuk memberikan santunan kepada Mulyono karena kisahnya viral di media sosial dan media massa.
Baca juga: Pesan Pengemudi Ojol untuk Penumpang yang Menipunya Setelah Diantar dari Purwokerto ke Solo
Selain itu, ojol merupakan salah satu komunitas yang menjadi binaan Polresta Banyumas.
"Kami minta pengemudi ojol untuk lebih berhati-hati dengan modus penipuan dan tindak kejahatan lainnua. Mereka itu orang-orang yang berniat jelek kepada kita, akan mencari jalan bagaimana caranya niat jeleknya itu bisa terlaksana," kata Whisnu.
Dalam kesempatan itu, Whisnu juga mengapresiasi kekompakan para pengemudi ojol dalam membantu sesama.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan. Ia mengapresiasi semangat gotong royong para pengemudi ojol yang bahu-membahu membantu sesamanya yang terkena musibah.
"Ini menunjukkan bahwa gotong royong, semangat kebersamaan yang luar biasa. Semoga ini akan menjadi contoh untuk kita semuanya di mana segala sesuatu yang kita siapkan, kita galang bersama, di mana kegotongroyongan merupakan hal yang luar biasa," kata Budhi.
Sementara itu Kepala Dinhub Banyumas Agus Nur Hadi berharap, kekompakan dan semangat gotong royong para pengemudi ojol agar selalu terjaga. Para pengemudi ojol juga diminta agar selalu waspada.
Diberitakan sebelumnya, Mulyono (59), telah kembali ke rumahnya di Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Minggu (5/4/2020) pagi.
Sehari sebelumnya, Mulyono yang sedang mangkal di Terminal Bus Bulipitu Purwokerto diminta mengantarkan penumpang ke Solo.
Si penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu menjanjikan akan membayar ongkos Rp 700.000.
Namun,sesampainya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjarsari si penumpang menghilang.
Penumpang awalnya meminta berhenti di masjid untuk shalat, namun setelah ditunggu sekian lama, tidak diketahui keberadaannya.
Beruntung, rekan-rekan sesama ojol di Solo bahu membahu membantu Mulyono agar bisa kembali ke Purwokerto.
Mereka secara spontan menggalang dana untuk Mulyono dan dalam waktu singkat terkumpul uang mencapai Rp 2 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.