ACEH UTARA, KOMPAS.com - Pemerintah Aceh Utara menjadikan bangunan bekas penampungan warga Rohingya untuk warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona di Aceh Utara.
Penampungan itu dikenal dengan sebutan shelter Rohingya yang berada di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.
Saat ini, tersedia 62 kamar di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin dihubungi melalui telepon menyebutkan, lokasi itu khusus untuk ODP corona yang dijemput paksa atau tidak mau melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
“Bangunan ini sesuai aturan WHO. Rencananya besok sudah ada ODP yang dikarantina di sini, jadi kita hanya tinggal mendata ODP membandel saja,” ujar Amir.
Saat ini, tercatat ada 49 ODP corona di Aceh Utara.
Dia menyebutkan, petugas Puskesmas dan Polsek serta Koramil mencari ODP yang tidak mau mengarantina mandiri di rumah. Sehingga harus dibawa ke penampungan selama 14 hari.
Khusus petugas medis yang berjaga di penampungan itu akan dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (ADP).
”Untuk makanan yang diberikan kepada pasien ODP itu nasi bungkus,” katanya.
Dia menyebutkan, lokasi itu juga akan dijaga oleh militer.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat yang baru pulang kampung dari zona merah untuk melaporkan diri ke gugus tugas di tingkat kecamatan.
Sehingga mudah dideteksi oleh petugas medis jika memiliki gejala terjangkit virus corona.
“Petugas medis di kecamatan itu siap melayani semua orang. Harap masyarakat terbuka dan jangan malu bahwa baru pulang dari luar daerah. Ini untuk kebaikan semua,” pungkasnya.
Baca juga: Pria yang Coba Perkosa Istri Prajurit TNI di Aceh Utara Terancam 175 Kali Cambuk
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.