Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Ribuan Warga Alor Sambut Hamid Haan, Kapolda NTT Panggil Kapolres

Kompas.com - 06/04/2020, 18:10 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Polda NTT memanggil Kapolres Alor terkati kasus penyambutan Hamid Haan, kontestan perwakilan Provinsi NTT di ajang Liga Dangdut (LIDA) 2020, oleh ribuan warga.

Diketahui, warga Kabupaten Alor, NTT, dalam jumlah besar berkumpul di Bandara Mali, Alor, untuk menjemput Hamid.

Warga dalam jumlah besar juga memadati halaman rumah Hamid, meski saat ini virus Covid-19 sedang mewabah.

Baca juga: Abaikan Imbauan Pemerintah, Ribuan Warga di NTT Sambut Kedatangan Penyanyi Liga Dangdut dari Jakarta

Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun, mengatakan, pihaknya telah memanggil sejumlah pihak terkait keberadaan banyaknya warga yang berkerumun saat menjemput kedatangan Hamid.

"Hari ini Pak Kapolda telah mengundang Wakil Bupati Alor dan memanggil Kapolres Alor untuk klarifikasi tentang kedatangan Hamid ke Alor yang mendatangkan banyak massa," kata Johannes, melalui sambungan telepon, Senin (6/4/2020) petang.

Menurut Johannes, apa yang terjadi di Alor itu, sangat bertentangan degan maklumat Kapolri sehingga perlu adanya klarifikasi tersebut.

Johannes berharap, masyarakat bisa menjalankan maklumat Kapolri yang telah dikeluarkan.

Karena kalau tidak laksanakan, maka ada ancaman pidana yang bisa dikenakan.

 

"Pesan Pak Kapolda NTT, diharapkan maklumat Bapak Kapolri itu berlaku bukan hanya bagi polisi saja, tetapi untuk semua pihak termasuk masyarakat" ujar dia.

Pemerintah Provinsi NTT sebelumnya menyesalkan kondisi itu, karena adanya kerumunan warga dalam jumlah besar.

Baca juga: Pulang dari Sukabumi, 14 Calon Perwira Asal NTT Dikarantina di SPN Kupang

Warga antusias ingin melihat lebih dekat dengan wajah Hamid, yang beberapa pekan terakhir ini sering muncul di layar televisi. Bahkan, ada warga yang terlihat memanjat pohon.

Padahal, pemerintah pusat maupun Provinsi NTT, telah mengimbau warga untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kerumuman.

Pemprov NTT berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, untuk bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona di NTT.

(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com