Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Tak Mau Makan, Ibu di Muaraenim Aniaya Anak hingga Tewas, Begini Kronologinya

Kompas.com - 06/04/2020, 18:04 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, dikejutkan dengan adanya balita berinisial RN berusia tiga tahun, tewas setelah dipukul dengan piring oleh LN (19) yang merupakan ibunya kandungnya sendiri.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat 25 Maret 2020 sekitar pukul 12.30 WIB di rumahnya.

Dikutip dari SRIPOKU.com, LN mengtakan, kejadian berawal saat anaknya bangun tidur dan minta makan.

Baca juga: Pengakuan Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP: Saya Suka Sama Dia, tapi...

Kemudian ia meminta mengambil sendiri makannya, tetapi anaknya tidak mau dan memukul serta mencubit kakinya.

Kemudian ia mengambilkan makannya, namun anaknya tidak mau makan sendiri dan maunya minta disuapi. Lalu, ia pun menyuapinya.

Karena anaknya tidak mau makan. Ia pun kesal dan memukulkan piring ke arah bahu anaknya, setelah itu LN pun kaget piringnya pecah dan melukai anaknya.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

Melihat itu, ia pun panik dan membawa anaknya ke bidan desa yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Sesampainya di sana, ketika diperiksa oleh bidan desa ia menganjurkan untuk dibawa ke Puskesmas Gunung Megang.

LN kemudian membawa anaknya ke Puskesmas Gunung Megang, dan ketika diperiksa mereka tidak sanggup dan dirujuk ke RSU dr HM Rabain Muaraenim.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Mengaku Sudah 3 Kali Mengajak Anaknya Berhubungan Intim

 

Saat baru dirawat di rumah sakit tersebut, anaknya tidak tertolong lagi dan meninggal dunia.

"Saya tidak menyangka dan tidak sengaja akan seperti itu, mana ada ibu mau membunuh anaknya. Anak saya sudah meninggal dan saya masuk penjara," ujarnya dikutip dari SRIPOKU.com.

Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah

Saat kejadian, katanya, suaminya sedang menyadap karet dikebun. Ia tinggal bersama kakak ipar dan anaknya yang sering membantunya.

Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pernikahan Syekh Puji dengan Bocah 7 Tahun, Berawal dari Pengaduan Keluarga

Dalam peristiwa itu, sambungnya, pihaknya mengamankan barang bukti berupa 1 buah pecahan piring beling bening, satu lembar celana dalam, satu bantal yang belumur darah.

Kejadian ini sendiri dilaporkan oleh nenek korban.

Atas perbuatannya tersangka akan dikenakan pasal 80 ayat 3 UU RI No.35 tahun 2014 atas perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Baca juga: Fakta Ibu Ajak Anaknya Berhubungan Intim, Berawal dari Laporan Warga hingga Digerebek Polisi

 

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul BREAKING NEWS: Seorang Balita di Muarenim Tewas akibat Dipukul Pakai Piring oleh Ibu Kandungnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com