Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Imbauan Pemerintah, Ribuan Warga di NTT Sambut Kedatangan Penyanyi Liga Dangdut dari Jakarta

Kompas.com - 06/04/2020, 17:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Marius berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi, untuk bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona di NTT.

Pemerintah provinsi, lanjut Marius, meminta perhatian pemerintah kabupaten dan kota di seluruh NTT, untuk bisa mematuhi aturan yang sudah berlaku dan ditetapkan oleh WHO dan pemerintah pusat soal mengatasi penyebaran virus corona dengan menjaga jarak.

Baca juga: Pemprov Jatim Rekrut 470 Tenaga Medis Percepat Penanganan Covid-19

Menurut Marius, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mendorong semua warga NTT, untuk bisa memiliki komitmen dan kesadaran tinggi guna mengikuti prosedur tetap penanganan virus corona yang telah dibuat.

"Bapak Gubernur juga mendorong kepolisian di seluruh NTT, agar maklumat Kapolri yang sedang berlaku, bisa dilaksanakan di seluruh NTT," ujar Marius.

Kapolres dipanggil

Dihubungi secara terpisah, Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun, mengatakan, pihaknya telah memanggil sejumlah pihak terkait keberadaan banyaknya warga yang berkerumun saat menjemput kedatangan Hamid.

"Hari ini Pak Kapolda telah mengundang Wakil Bupati Alor dan memanggil Kapolres Alor untuk klarifikasi tentang kedatangan Hamid ke Alor yang mendatangkan banyak massa," kata Johannes, melalui sambungan telepon, Senin (6/4/2020) petang.

Baca juga: Jelang PSBB, Pengawasan Akses Masuk Kota Malang Diperketat

Menurut Johannes, apa yang terjadi di Alor itu, sangat bertentangan degan maklumat Kapolri sehingga perlu adanya klarifikasi tersebut.

Johannes berharap, masyarakat bisa menjalankan maklumat Kapolri yang telah dikeluarkan.

Karena kalau tidak laksanakan, maka ada ancaman pidana yang bisa dikenakan.

"Pesan Pak Kapolda NTT, diharapkan maklumat Bapak Kapolri itu berlaku bukan hanya bagi polisi saja, tetapi untuk semua pihak termasuk masyarakat" ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com