Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien 03 Positif Corona di Lampung Sembuh: Pilih "Puasa" Berita dan Fokus pada Penyembuhan

Kompas.com - 06/04/2020, 16:40 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - RS (35) adalah pasien 03 positif corona di Lampung yang telah dinyatakan sembuh. 

Saat ditemui awak media, ia memberikan sejumlah tips agar bisa sembuh melawan corona. Berikut penuturannya. 

Saat ditemui awak media di rumahnya Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, gerakan RS masih terlihat lemah. 

Ia masih terlihat lemah saat membalas sapaan para pewarta yang menemuinya, Senin (6/4/2020) pagi di rumahnya.

Baca juga: Pertama di Sumut, Seorang Dokter Sembuh dari Virus Corona

Saat ditemui, RS sedang berjemur di teras rumah.

Ia berjemur matahari pagi, mengikuti saran tenaga medis sebelum dia diperbolehkan pulang dari Ruang Isolasi RS Abdul Moeloek.

Nada bicara supir taksi Bandara Soekarno-Hatta ini terdengar tegar dan ceria ketika menceritakan pengalamannya terjangkit virus corona.

"Alhamdulilah, Mas. Sudah boleh pulang. Bisa kumpul lagi sama keluarga," kata RS di rumahnya, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Sembuh dari Virus Corona, Kajari Bantul: Patuhi Apa yang Sudah Jadi Perintah Pemerintah

Diduga tertular dari penumpang taksi

Awal terjangkit virus corona, menurut RS, diduga dari penumpang taksi yang ia bawa beberapa waktu lalu.

Ada dua penumpang dia bawa dalam satu hari, sebelum RS mengalami gejala corona.

"Satu dari China atau Jepang, begitu saya bawa dari Mal Taman Anggrek. Lalu agak siang, bawa penumpang dari Kosambi, penumpang yang ini batuk-batuk," kata RS.

Keesokan harinya, RS demam dan susah menelan makanan.

RS pun kembali ke Bandar Lampung di saat dia mengalami gejala corona.

"Ada acara keluarga. Saya belum tahu itu kalau terkena (virus corona)," kata RS.

Di Bandar Lampung kondisi RS makin memburuk.

Baca juga: Kabar Baik dari Sulsel, 19 Pasien Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh

 

Tidak peduli kabar dari luar, fokus ke penyembuhan

Upaya berobat ke dokter dan rumah sakit tetap tidak mengurangi sakit yang dideritanya. 

Bahkan RS mulai merasa sesak nafas.

"Akhirnya dirujuk ke RS Abdul Moeloek," kata RS.

Hingga saat masuk ke ruang isolasi, RS tetap belum mengetahui jika dia terkonfirmasi positif corona.

RS baru tau, ketika orangtuanya menelepon.

"Orangtua saya bilang, kamu pasien (positif) 03. Nyeees... Serasa mencelos hati informasi tersebut," kata RS.

"Ya sudahlah. Saya enggak peduli. Saya fokus agar saya sembuh. Saya berusaha tidak peduli sama kabar di luar. Yang penting saya sembuh," kata RS.

Baca juga: Cerita Pasien Sembuh Corona di Balikpapan, Kuncinya Tetap Ceria dan Pikiran Positif

Jangan kucilkan pasien corona

RS mengakui kondisinya sangat menyedihkan ketika diisolasi. Dia hanya bertemu dengan perawat dan dokter selama 18 hari isolasi.

"Keluarga kan enggak boleh jenguk. Paling makanan dititip ke perawat," kata RS.

RS memberi semangat kepada para pasien lain yang masih diisolasi untuk tidak menyerah.

"Tetap semangat. Jangan pikirin yang lain. Fokus sama kesembuhan diri kita. Ada anak, istri, orangtua yang bisa memberi semangat," kata RS.

RS juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan keluarga pasien positif corona dan ikut memberi semangat serta dukungan agar mereka lekas sembuh. 

"Siapa sih yang mau kena (virus corona) ini? Mohon jangan dikucilkan atau kalau ada yang meninggal, jangan ditolak, bayangkan jika ada salah satu keluarga yang kena," kata RS.

Baca juga: Dua Pasien Positif Covid-19 yang Membawa Kabar Bahagia...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com