Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Solo: Pendatang Jangan Arogan Saat Didata Soal Karantina Mandiri

Kompas.com - 06/04/2020, 16:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo angkat bicara soal warga Sondakan, Solo, yang memarahi petugas saat akan didata untuk karantina mandiri.

“Siapapun yang pulang ke Solo kalau ada pendataan mohon untuk ditanggapi dengan baik," kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo tersebut.

Dilansir dari KompasTV, Rudy menegaskan, warga jangan meremehkan petugas yang melakukan pendataan.

"Virus corona ini jangan dipandang remeh, jangan dipandang enteng," ujarnya.

"Petugas yang datang jangan diremehkan. Petugas itu tujuannya baik,” imbuh Rudy.

Baca juga: Cerita Keluarga Pasien Positif Corona Diteror Tetangga: Saking Kesalnya Ancam Bakar Rumah Sendiri

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang ibu marah saat dimintai data dan membuat surat pernyataan karantina mandiri. Dari informasi yang dihimpun, ibu tersebut diduga baru datang dari Jakarta.

"Orang lalu-lalang dibiarkan, saya menetap di sini, ini rumah saya, mau diapain?" ujarnya, Minggu (5/4/2020).

Baca juga: Tak Bayar Rp 700.000, Penumpang Ojol Ini Hanya Tinggalkan Sandal Jepit, Begini Ceritanya

Rudy menegaskan sikap Pemerintah Kota Solo terkait kebijakan pencegahan wabah corona. Salah satunya bagi para pendatang atau pemudik dari wilayah zona merah. 

"Kalau Kerja di zona merah, langsung membuat surat pernyataan sanggup karantina mandiri di rumah, diawasi oleh masyarakat, Bhabinsa, dan Kamtibmas."

Sementara itu, menurut Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo, petugas puskesmas setempat akan mengawasi pemudik yang dikarantina mandiri.

Pihaknya telah menyerahkan data, nomor telepon pemudik kepada petugas Puskesmas.

"Nanti ini kan semua data pendatang kita kirim ke Puskesmas, termasuk nomor telepon," ujar Prasetyo, Minggu (5/4/2020), dikutip dari TribunSolo.com.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pemudik di Solo Marah-marah saat Didata Petugas, Wali Kota Rudy Minta Tak Perlu Arogan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com