Dengan terus mencoba dan membuat aneka ragam kerajinan akhirnya dirinya bisa menularkan kepada warga di Desa Pantirejo.
"Kebetulan sekarang warga tidak boleh keluar rumah terlebih dahulu sehingga membuat kerajinan bersama anak dan ibu bisa mengusir kebosanan karena sudah dua pekan lebih mereka libur. Hasilnya juga bisa dijual untuk menambah ekonomi keluarga," ungkap Karyono.
Salah seorang warga, Khumaero (40), mengaku kaget karena anggota TNI laki-laki bisa membuat kerajinan tangan yang sangat bagus dan bisa dijual nantinya.
Khumaero tertarik membuat bunga dari bekas air minum gelas yang dipotong sedemikian rupa dan dimasukkan ke pot dari botol air minum.
"Pas sekali dibuat di masa-masa anak di rumah. Tadi saya upload juga banyak yang mau beli. Saya kira sangat berguna pada saat tidak bisa keluar rumah dengan nyaman bisa membuat
kerajinan tangan yang bisa dijual kembali sambil menunggu corona reda," ujar Khumaero.
Senada dengan Khumaero, Annisa (14) pelajar kelas 12 SMP mengaku senang dengan adanya program TMMD Reguler ke-107 yang mengajari warga membuat keraajinan tangan bernilai jual.
Annisa mengaku awalnya sulit membuat bunga dari plastik, namun adanya Pelda Karyono yang tekun mengajari membuatnya lebih semangat.
"Banyak teman yang pesan bunga dari plastiknya, nanti saya jual bual buat menambah penghasilan ibu," tutup Annisa.