Setelah tertangkap, AS pun mengaku sudah lama menyukai gadis remaja tersebut. Namun, pelaku diduga emoasi saat cintanya tak mendapat sambutan dari korban.
“Saya sudah lama naksir, tapi susah mendekatinya,” kata Aldy dikutip dari SRIPOKU.com.
Sementara itu, kepala pihak SMPN 10 mengaku prihatin dan menegaskan pelaku tidak ada ikatan kerja dengan sekolah.
“Memang pelaku sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tidak dibayar,” tegas Sugiri, Kepala Sekolah SMPN 10, dikutip dari SRIPOKU.com, Sabtu (4/4/2020).
Mengenai status pelaku, Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka Guritno mengatakan, Aldy bukan seorang pembina pramuka.
"Dia bukan seorang pembina atau pembantu pembina atau instruktur latihan Pramuka. Yang bersangkutan hanya pernah membantu pelaksanaan sebuah kegiatan Pramuka di Gugus Depan Pramuka yang ada di sekolah tersebut," kata Guritno dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya penyebutan pembina pramuka tidak tepat.
"Selain karena tidak terjadi saat kegiatan kepramukaan, pelaku juga bukan pelatih Pramuka," ujar Guritno.
Syarat untuk menjadi pembina Pramuka, kata dia, serendah-rendahnya pernah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.