Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isolasi Diri di Hutan Sepulang dari Jakarta, 8 Pemuda Aceh Tidur di Tenda dan Jaring Ikan di Sungai

Kompas.com - 05/04/2020, 18:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Delapan pemuda di Kabupaten Aceh Besar tidur di hutan menggunakan tenda untuk mengisolasi diri setelah pulang dari Jakarta.

Mereka tidur di hutan Desa Jali, Kecamatan Kota Jhantoe selama 14 hari.

Parapemuda itu berangkat dari Jakarta pada 30 Maret 2020 setelah tempat kerja mereka ditutup sementara selama pandemi corona.

Sebelum tiba di kampung halaman, orangtua mereka yang sebagian besar adalah perangkat desa melapor ke pihak kecamatan karena status anakanya adalah ODP.

Baca juga: Pulang dari Jakarta, 8 Pemuda Aceh Besar Pilih Isolasi Diri di Hutan

Ada 11 orang yang pulang. Namun hanya delapan orang yang menginap di tenda karena tiga orang dijemput keluarganya untuk karantina mandiri di rumahnya.

Awalnya para pemuda itu berencana tinggal di sebuah rumah yang jauh dari pemukiman penduduk. Namun ternyata rumah tersebut tak layak huni.

Mereka pun memilih tinggal di lokasi hutan desa dekat sungai dengan mendirikan tenda.

“Awalnya diusulkan ada rumah yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan tempat karantina mandiri, tapi karena kondisi rumah sudah lama tak digunakan sehingga tidak jadi di rumah dan mereka pindah ke lokasi yang dekat dengan sungai,” kata Husaini BA, Camat Kota Janthoe, Kabupaten Aceh Besar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020).

Baca juga: Kisah Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Isolasi enam hari dan kondisinya sehat

Ilustrasi Sehat dan Bahagia.Shutterstock Ilustrasi Sehat dan Bahagia.
Minggu (5/4/2020) adalah hari keenam mereka isolasi diri di hutan dan tidur di dalam tenda. Kondisi mereka sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Dua unit tenda pramuka lengkap dengan tempat tidur disediakan oleh pihak kecamatan. Selain itu orangtua mereka juga menyediakan genset.

Satu tenda untuk tidur dan satu tenda digunakan oleh orangtua yang mengawasi mereka secara bergantian.

“Dua tenda pramuka yang ada di kantor saya pinjamkan, kemudian untuk penerangan orang tua mereka menyiapkan genset, satu tenda untuk orangtua mereka yang mengawasi secara bergantian setiap hari,” katanya.

Baca juga: Masyarakat yang Telanjur Mudik Diminta Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Menurut Camat Kota Janthoe, orangtua rutin melaporkan kondisi anak-anaknya ke petugas kesehatan.

Bahkan ia menyebut jika para pemuda tersebut menikmati karantina mandiri di hutan tepi sungai layaknya berkemah.

Bahkan untuk menghabiskan waktu, mereka menjaring ikan di aliran sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com