Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Dokter Forensik, Warga Akhirnya Mau Terima Pemakaman Pasien Corona

Kompas.com - 05/04/2020, 18:02 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com - Setelah pertemuan dan edukasi dari dokter forensik, warga Jati Agung, Lampung Selatan, menerima lokasi pemakaman pasien corona di wilayah mereka.

Pertemuan antara warga Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung dengan dokter forensik dr. Alberta Carolina, DPRD Lampung serta pejabat Pemprov Lampung ini diadakan di Balai Desa Purwotani, Minggu (5/4/2020).

Pertemuan tersebut digelar setelah spanduk berisi penolakan dipasang sejumlah warga pada Sabtu (4/4/2020) sore di lokasi pemakaman pasien positif 02.

Baca juga: Warga di Lampung Tolak Daerahnya Jadi Pemakaman Pasien Corona, Camat Bilang Perlu Edukasi

Lokasi pemakaman tersebut adalah lahan milik Pemprov Lampung yang berada di wilayah Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

Camat Jati Agung Jhoni Irzal memastikan tidak akan ada penolakan dari warga setempat mengenai lokasi pemakaman jenazah pasien corona tersebut.

"Tidak ada penolakan, masyarakat sudah paham karena ada edukasi dari dokter forensik dan kajian dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)," kata Jhoni saat dihubungi, Minggu (5/4/2020) petang.

Terkait spanduk besar yang menyatakan masyarakat menolak lokasi pemakaman, Jhoni mengatakan, spanduk itu dipasang oleh warga yang bukan dari Desa Purwotani yang berada di dekat lokasi pemakaman.

"Itu dipasang oleh warga yang belum paham dan bukan oleh warga sini (Desa Purwotani)," kata Jhoni.

Baca juga: Antisipasi Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Pemkot Palembang Siapkan Lahan 2 Hektar

Namun, dari aspirasi yang disampaikan oleh warga, Jhoni mengatakan, warga meminta agar Pemprov Lampung bisa menggeser lokasi pemakaman dari lokasi saat ini.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lampung, Reihana mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan keamanan atas pasien corona yang sudah dimakamkan.

Reihana memastikan pemulasaraan jenazah pasien positif yang meninggal dunia sudah sesuai protokol kesehatan.

"Jenazah disemprot cairan disinfektan beberapa kali, dibungkus plastik, peti jenazah juga disegel dan disemprot cairan disinfektan, jadi aman," kata Reihana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com