Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh dari Virus Corona, Kajari Bantul Sampaikan Permintaan Maaf

Kompas.com - 05/04/2020, 12:38 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

“Banyak sekali teman yang membesuk, sehingga menjadi beban pikiran saya. apalagi selama saya sakit ada anak saya sempat merawat selama 5 hari, dan dia sempat sakit sempat dipelukan saya. Sebelum saya dinyatakan positif, dia pulang ke Jakarta dan bergaul dengan adiknya," ujar Zuhandi.

Menurut dia, setelah hasil teman dan keluarganya negatif membuat mentalnya naik.

“Dan alhamdulillah setelah melewati masa isolasi teman-teman sekalian dan diswab dan mengetahui hasil swab istri saya, barulah mental saya naik. Mental itu memiliki peran penting dalam imun tubuh sehingga dinyatakan sembuh,” kata Zuhandi.

Zuhandi berpesan agar senantiasa berpikir positif dan meningkatkan mental.

Dengan begitu niscaya kekebalan tubuh semakin kuat. Kepada masyarakat dia minta untuk patuhi perintah pemerintah agar tetap di rumah.

Baca juga: Beredar Video Warga Menolak Didata Petugas untuk Karantina Mandiri, Wali Kota Solo: Tidak Boleh Marah-marah

“Patuhi apa yang sudah jadi perintah pemerintah seminimal mungkin keluar rumah. Kita itu enggak tahu kapan dan di mana kita terpapar. Saya (juga) tidak tahu di mana terpapar melalui apa tiba-tiba nyeri, Rabu panas tinggi,” kata Zuhandi. 

Sementara itu, pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta dinyatakan sembuh.

Hal ini setelah dilakukan dua kali swab hasilnya negatif.

“Kabar gembira, alhamdulillah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Wonosari hasil pemeriksaan evaluasi laboratorium swab 2 kali sudah negatif,” kata Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistiyowati, melalui pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).

Pasien langsung akan dipulangkan ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan beberapa hari di ruang isolasi RSUD Wonosari. 

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pasien yang dinyatakan negatif tersebut sebenarnya sudah tidak memiliki potensi menularkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com