Namun demikian, ternyata para tetangganya terus mendukung Wahib dan keluarganya.
Dari ruang isolasi, Wahib juga sempat menelepon pemilik perumahan untuk minta maaf.
"Respons pemilik perumahan justru baik, dia beri semangat saya agar cepat sembuh," jelas Wahib.
Tetangganya juga sering memberi bantuan berupa bahan pangan, seperti sayur-mayur.
“Warga di situ baik-baik. Kata istri saya, kami dikirimi makanan, sayuran. Disimpan depan rumah. Warga Sepinggan Pratama luar biasa,” kata Wahib.
Baca juga: Ironis, Pemakaman Korban Corona Ditolak dan Ambulans Diusir di Sejumlah Daerah, Mana Saja?
Sebab, tekanan bisa membuat sistem imunitas tubuh terganggu.
Padahal, hanya imunitas yang dapat mengalahkan virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.
"Sistem imun tubuh bisa memastikan itu, asal kita hidup sehat,” jelas dia.
Oleh karenanya, Wahib meminta anak istrinya tak membuka media sosial terlebih dahulu.
Beruntung, anak istrinya bisa memahami dan kuat menghadapi cobaan tersebut.
“Tekanan mental ini memengaruhi semua. Tapi, istri saya juga kuat. Anak-anak juga kami sampaikan harus dihadapi. Istilah bertanding, kita harus menang,” jelas Wahib.
Baca juga: Keluarga Pasien Corona: Kenapa Kamu Larang Saya Keluar, Nanti Saya Bakar Sekalian Rumah Ini