SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah menjelaskan duduk perkara 11 pasien positif virus corona baru atau Covid-19 yang dinyatakan meninggal pada Jumat (3/4/2020).
Ganjar menyebut, jumlah kematian itu tak terjadi dalam waktu 24 jam. Tapi, bersifat kumulatif dari beberapa hari sebelumnya.
"Bukan hari ini meninggal sebelas, itu akumulasi sejak pertama sama yang kemarin," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).
Ganjar kaget saat mendengar pengumuman juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto terkait tambahan 11 kasus meninggal di Jateng dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: 11 Kasus Baru dari Jateng, Ini Sebaran Pasien Meninggal akibat Covid-19
Ganjar pun lansung menanyakan hal itu kepada jajarannya.
"Sehingga kita yang sejak pertama mencatat, tiba-tiba ada angka sebelas yang dimasukkan, kita juga kaget tadi membacanya, maka setelah clearance, tidak ada, itu akumulatif," jelas Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah itu mengaku selalu menerima laporan dari jajarannya terkait penambahan kasus positif virus corona.
Tapi, untuk pasien positif yang meninggal, rumah sakit harus melakukan sejumlah langkah sebelum memberikan laporan kepada pemerintah provinsi.
"Kalau kita sudah ada datanya. Pusat baru menginformasikan ini. Karena setiap ada yang meninggal mereka (rumah sakit) clearance dulu baru dilaporkan ke kita. Maka seringkali laporannya terlambat. Tidak otomatis ketika ada yang meninggal laporannya langsung masuk ke kita," jelas Ganjar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.